Niat Pangkas Berat Badan 100 Kg, Influencer China Berujung Meninggal Dunia

Niat Pangkas Berat Badan 100 Kg, Influencer China Berujung Meninggal Dunia

Hana Nushratu - detikHealth
Senin, 19 Jun 2023 18:01 WIB
Niat Pangkas Berat Badan 100 Kg, Influencer China Berujung Meninggal Dunia
Ilustrasi meninggal dunia. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion)
Jakarta -

Nasib tragis menimpa influencer China yang dikenal dengan nama Cuihua. Ketika dirinya berniat untuk menurunkan berat badannya, wanita berusia 21 tahun ini harus kehilangan nyawanya.

Cuihua dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti kamp pelatihan (bootcamp) penurunan berat badan intensif di China. Imbas kasus tersebut, media pemerintah kini menyoroti risiko keamanan dari kamp tersebut. Selain itu, muncul kekhawatiran terkait tekanan yang dialami wanita untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan.

Dikutip dari CNN, Cuihua telah mendokumentasikan perjalanannya menurunkan berat badan kepada puluhan ribu pengikutnya di Douyin (TikTok versi China) dalam upaya mendorong mereka untuk melawan obesitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, ia membagikan videonya ketika menjalani latihan intensif. Cuihua juga membagikan berat badannya yang mencapai 156 kg dan berusaha untuk menurunkannya sebanyak 100 kg.

Video yang diunggah di akunnya menunjukkan dirinya berlari dan angkat beban banyak dibagikan di media sosial China. Videonya juga muncul di berbagai media pemerintah setelah kematiannya akhir bulan lalu.

ADVERTISEMENT

Dilaporkan China National Radio (CNR), bahwa Cuihua, yang memiliki nama belakang Zhou, telah bergabung dengan beberapa kamp penurunan berat badan di berbagai kota dalam upaya untuk mencapai tujuannya. Dua bulan menjelang kematiannya, Zhou telah kehilangan lebih dari 27 kg.

CNR juga mengatakan Cuihua menghadiri kamp terakhirnya di provinsi Shaanxi, dua hari sebelum kematiannya.

Di samping mempromosikan 'makanan bergizi, istirahat, dan olahraga yang sehat', kamp tersebut mengatakan Zhou telah memilih untuk membatasi dietnya sambil juga menjalani olahraga yang intens.

Video dan foto-foto latihan intensif Cuihua telah dihapus dari akun Douyin-nya.

Media pemerintah mengatakan bahwa keluarga influencer telah menerima 'kompensasi' dari kamp penurunan berat badan di Shaanxi, tetapi tidak menyebutkan nominalnya.

Pihak berwenang setempat juga mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian tersebut. Termasuk, apakah kamp penurunan berat badan itu melakukan pelatihan yang berlebihan atau tidak tepat.

Influencer Cuihua Meninggal Setelah DietInfluencer Cuihua Meninggal Setelah Diet Foto: Weibo

Kematian Zhou telah membawa pengawasan baru pada industri penurunan berat badan dan influencer.

Di China, seperti di sebagian besar Asia dan belahan dunia lainnya, media sosial dibanjiri dengan tren tidak sehat dan tidak realistis yang mempromosikan penurunan berat badan secara ekstrem.

Para ahli memperingatkan bahwa bahkan perilaku yang tampaknya sehat seperti meningkatkan olahraga dan diet dapat berbahaya jika dimotivasi oleh citra tubuh yang negatif dan dilakukan secara ekstrem.

Dalam kasus ekstrem, masalah yang ditimbulkan dapat meliputi kesehatan mental dan menyebabkan komplikasi medis parah yang mempengaruhi jantung, otak, hati, ginjal, dan organ lainnya.

Salah satu tren media sosial baru-baru ini yang terkenal di China melibatkan wanita yang berpose di balik lembaran vertikal kertas printer untuk membuktikan bahwa pinggang mereka sangat tipis sehingga tidak dapat dilihat di kedua sisi.

Tidak hanya itu, banyak juga influencer yang mengunggah foto selfie untuk menunjukkan berapa banyak koin yang dapat mereka pegang di tulang selangka untuk menunjukkan betapa kurusnya mereka. Beberapa di antaranya juga mencoba pakaian anak-anak untuk menonjolkan tubuh mungil mereka.

Pada saat yang sama, meningkatnya tingkat obesitas di negara ini membuat para wanita semakin merasa tertekan.

Data survei nasional baru-baru ini menunjukkan lebih dari separuh orang dewasa China sekarang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sementara itu menurut The Lancet, tingkat obesitas diperkirakan akan meningkat.

"Kamp pelatihan penurunan berat badan berkembang pesat, dengan banyak keluhan kesehatan dan iklan palsu. Hal umum bagi peserta pelatihan untuk terluka selama proses pelatihan yang tidak diatur," kata kantor berita milik negara, China News Service, dikutip dari CNN, Senin (19/6/2023).

Kematian Zhou juga meningkatkan pengawasan terhadap industri influencer media sosial. Industri ini telah menarik kritik dari pihak berwenang dalam beberapa tahun terakhir karena gaya hidup mewah yang ditunjukkan beberapa influencer dan tantangan makin ekstrem yang mereka ikuti untuk menarik audiens mereka.

Perdebatan itu muncul kembali bulan lalu ketika seorang influencer yang dikenal sebagai 'Brother Three Thousand' ditemukan tewas hanya beberapa jam setelah menyiarkan dirinya meminum beberapa botol Baijiu, minuman beralkohol China dengan kandungan alkohol khas antara 30-60 persen, sebagai bagian dari sebuah kompetisi daring.

Tahun lalu, otoritas penyiaran negara itu melarang anak-anak muda di bawah usia 16 tahun memberi tip saat siaran langsung (live streaming) dan membatasi akses mereka setelah pukul 10 malam.

Administrasi Video dan Televisi Nasional China dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata juga telah bergerak melarang '31 perilaku buruk oleh penyiar langsung (live streamer)'.

Media pemerintah Global Times menyebut, di antara perilaku buruk tersebut adalah mendorong pengguna untuk berinteraksi dengan cara yang vulgar.

Mengomentari kematian terbaru, dan tantangan (challenge) penurunan berat badan yang membebani tubuh, satu komentar populer di platform mirip Twitter, Weibo mengatakan Zhou adalah 'kehidupan tak berdosa lainnya yang dicambuk oleh pemasaran dan budaya influencer'.

Halaman 3 dari 3
(hnu/vyp)

Berita Terkait