Seorang pria di Belanda mengaku memiliki 550 anak di seluruh dunia melalui donor sperma. Akibatnya, ia dituntut secara hukum karena meningkatkan risiko inses yang tidak sengaja.
Diketahui pria bernama Jonathan Jacob Meijer (41) adalah seorang donor sperma yang rutin menyumbang ke berbagai klinik di sejumlah negara. Meijer mendonorkan spermanya ke setidaknya 13 klinik, termasuk 11 di Belanda.
Namun, di Belanda dimasukkan ke dalam daftar hitam pada tahun 2017. Hal ini terjadi karena ia menjadi ayah dari 102 anak hasil dari sperma yang didonorkannya.
Berdasarkan aturan di Belanda, seorang pria donor sperma tidak diperbolehkan menjadi ayah lebih dari 25 anak atau menghamili lebih dari 12 wanita. Aturan tersebut dimaksudkan untuk mencegah perkawinan sedarah, inses, atau masalah psikologis bagi pasangan mengetahui bahwa mereka ternyata saudara kandung dari bapak yang sama.
Saat ini, Meijer tinggal di Kenya. Meski sudah masuk ke dalam daftar hitam di Belanda, ia tetap menyumbangkan spermanya di beberapa negara termasuk di Denmark dan Ukraina.
Yayasan DonorKind yang berbasis di Belanda mengatakan bahwa Meijer berbohong tentang jumlah anak yang dia miliki.
"Kami mengambil tindakan terhadap pria ini karena pemerintah tidak melakukan apa-apa," kata Ketua DonorKind Ties van der Meer yang dikutip dari NYPost, Minggu (9/4/2023).
"Dia memiliki jangkauan global melalui internet dan dia berbisnis dengan bank sperma internasional yang besar," tambahnya.
Salah satu gugatan hukum terhadap Meijer diajukan oleh seorang wanita Belanda, yang melahirkan salah satu anak dari Meijer pada tahun 2018.
"Jika saya tahu dia telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak, saya tidak akan pernah memilih donor ini," beber wanita yang disebutkan namanya sebagai Eva.
"Ketika saya memikirkan konsekuensi yang bisa terjadi pada anak saya, saya mual. Pergi ke pengadilan adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya," lanjutnya,
Simak Video "Video: Dokter Urologi Sebut Kualitas Sperma Laki-laki Menurun di Tahun 2000-an"
(sao/kna)