Lucy Turchin (35) menceritakan bagaimana penggunaan vape membuat perubahan drastis pada kondisi fisiknya. Semuanya berawal dari sesak napas yang dialaminya saat masih aktif nge-vape, sampai ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke unit gawat darurat lantaran gejalanya semakin parah.
Lucy mengatakan bahwa awalnya ia mengira mengalami masalah psikosomatik. Namun pada Februari 2023 ia didiagnosa oleh dokter mengalami pneumonitis atau radang paru-paru. Kondisi tersebut diduga kuat disebabkan oleh vape yang digunakannya.
Melalui akun media sosialnya, Lucy kini ikut menyebarkan kesadaran akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari menggunakan vape.
"Rasanya seperti ada gajah yang menduduki dada saya. Saya hampir tidak bisa bernapas. Awalnya ini terjadi ketika saya berbaring, jadi saya pikir ini karena obat tidur yang saya konsumsi," ucap Lucy dikutip dari The Sun, Senin (4/9/2023).
"Lalu keadaannya semakin memburuk rasanya seperti tidak ada udara yang masuk dan saya mulai pergi ke ruang gawat darurat berkali-kali," sambungnya.
Awalnya tenaga medis tidak menemukan ada yang salah dari tubuh Lucy. Namun, ia justru semakin cemas karena hal tersebut.
Saat itu, lantas terus menggunakan vape untuk 'meredakan' rasa cemasnya. Vape tetap terus ia gunakan selama beberapa bulan sebelum akhirnya mendapatkan diagnosis dari dokter.
"Saya belum pernah mengalami masalah kesehatan sebelumnya, jadi saya akhirnya berpikir ini pasti karena menggunakan vape. Itulah satu-satunya penyebab yang masuk akal," jelasnya.
Lucy menceritakan bahwa kondisinya sempat membaik selama enam bulan. Sampai akhirnya pada suatu malam ketika tengah bersama teman-temannya, ia merasakan rasa sakit yang luar biasa di dada setelah mencoba vape milik temannya.
"Saya merasakan paru-paru seperti membengkak. Saya merasakan semuanya kembali tetapi ini 10 kali lebih menyakitkan dan saya merasa seperti ada pisau di dalam diri saya," ceritanya.
(avk/vyp)