Seorang wanita di Amerika Serikat menceritakan dirinya merupakan seorang interseks. Meski terlahir sebagai perempuan, Alyssa Ball mengalami perubahan yang membuatnya sempat terpuruk.
"Saya terlahir sebagai perempuan. Itulah yang mereka umumkan tepat saat aku keluar ke dunia," kata Alyssa yang dikutip dari Newsweek.
Namun, Alyssa memiliki perbedaan yang tidak sepenuhnya ia pahami karena kondisinya itu. Interseks mencakup spektrum variasi alami dalam karakteristik seks manusia, yang bertentangan dengan gagasan konvensional tentang laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang interseks terlahir dengan kombinasi ciri-ciri fisik dari kedua jenis kelamin. Variasi biologis ini dapat terwujud dalam kromosom, hormon, organ reproduksi, atau alat kelamin, sehingga menantang pemahaman biner kita tentang seks.
"Saat saya berumur sekitar 3 minggu, saya mengiap hernia dan ibu saya membawa saya ke rumah sakit," kenang Alyssa.
"Mereka memeriksanya dan menyadari bahwa itu bukan hernia. Itu adalah testis internal."
Alyssa tidak memiliki rahim, saluran tuba, dan ovarium. Ia malah memiliki testis internal yang belum berkembang. Artinya, testis tersebut tidak sepenuhnya berkembang menjadi alat kelamin pria atau organ reproduksi internal wanita.
Di usianya 11 bulan, Alyssa menjalani operasi untuk mengangkat testisnya yang tidak berkembang itu. Meski begitu, Alyssa yang kini berusia 27 tahun masih ingat saat mengetahui dirinya berbeda.
Saat usianya 11 tahun, sahabatnya mendapat menstruasi pertamanya. Hal itu membuat Alyssa kembali bersemangat dan sangat menantikan menstruasi pertamanya juga.
Namun, penjelasan sang ibu membuatnya sangat sedih karena dirinya tidak akan pernah bisa mendapatkan menstruasi. Di usianya saat itu, dia tertegun dan kesulitan memproses apa yang telah diberitahukan kepadanya.
"Aku pulang ke rumah, dan aku bertanya pada ibuku dan dia berkata baiklah, ayo ke ruang makan, kita akan ngobrol," kenang Alyssa.
"Katanya kamu tidak akan mendapat menstruasi, kamu tidak punya indung telur, kamu tidak punya rahim, kamu tidak akan bisa punya anak. Dan dengan kondisi ini, kamu secara biologis adalah laki-laki," lanjutnya.
"(Saya) sangat takut dan kewalahan sehingga tidak ada yang akan mencintai saya."
NEXT: Sempat Dibully saat Sekolah
Setelah memberitahukan fakta itu, ibunya meminta Alyssa untuk merahasiakannya. Hal itu membuatnya terpuruk dan sedih.
Selama bertahun-tahun, fakta bahwa Alyssa adalah interseks tetap menjadi rahasia. Ia sangat takut untuk memberitahu siapapun dan merasa terisolasi.
Alyssa sempat memberitahukan kondisinya pada teman-teman sekolahnya. Bukan mendapat dukungan, hal itu malah membuatnya semakin terluka.
Ia mendapatkan penindasan yang sangat kejam. Kondisi itu sampai membuatnya mengalami gangguan makan hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
"Pada minggu pertama sekolah menengah atas, saya tidak lagi berteman dengan mereka. Mereka menceritakannya kepada orang-orang hingga seluruh sekolah menyebut saya hermafrodit," tutur Alyssa.
"Penindasan itu sangat kejam. Hal ini menyebabkan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan gangguan makan, dan saya menyadari satu-satunya jalan menuju penyembuhan adalah dengan mengungkapkan kebenaran saya sepenuhnya kepada dunia," pungkasnya.
Meski begitu, kini Alyssa sudah tidak takut untuk membuka jati dirinya. Ia kini merasa nyaman dan tidak ingin anak-anak yang mengalami kondisi sepertinya akan berujung sendirian.
Simak Video "Video: Sakit Kepala saat Mens Bisa Disembuhkan, Begini Caranya"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)











































