Kisah Wanita Surabaya Idap GERD, Alami Gejala Sakit Tenggorokan Tak Kunjung Sembuh

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 24 Okt 2023 07:00 WIB
Foto: TikTok/jbzetha
Jakarta -

Seorang wanita asal Surabaya yang saat ini tinggal di Denpasar, Bali, membagikan kisahnya yang berjuang melawan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi tersebut dialami wanita bernama Jean Bezzy Zetha itu sejak 2018 dan baru 'sembuh' pada tahun 2021.

Jean bercerita, awalnya ia mengalami gejala berupa sakit tenggorokan. Dikiranya, sakit tenggorokan yang dialami disebabkan karena radang tenggorokan biasa. Namun, sakit tenggorokan yang dirasakan semakin memburuk, bahkan seperti ditusuk.

Walhasil wanita berusia 37 tahun ini memutuskan ke dokter Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) untuk mencari tahu penyebab sakit tenggorokan yang dirasakannya.

"Kalau sakit tenggorokan biasa itu kan, waktu menelan itu sakit gitu ya. Kalau sakit tenggorokan yang aku alami dulu itu, tenggorokan ini rasanya panas, kering terus ada kayak rasa ada yang ditusuk gitu di sebelah kiri, sebelah kiri pangkal tenggorokan ada rasa kayak ditusuk gitu," ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (24/10/2023).

Dari delapan dokter THT yang dikunjungi, tak ada satupun yang tahu penyebab sakit tenggorokan yang dialaminya. Jean mengatakan, dokter-dokter tersebut hanya memberikan obat antibiotik untuk meredakan gejalanya.

"Sudah mungkin ada satu cycle antibiotik itu saya minum malah nggak sembuh-sembuh malah makin parah," ucapnya lagi.

Meski sudah beberapa kali ke dokter THT, Jean tak pantang menyerah dan tetap mencari jawaban atas sakit tenggorokan yang dialaminya. Ibu anak satu ini pun kembali mengunjungi dokter THT.

"THT ke-9 yang akhirnya bilang bahwa saya ini tenggorokannya karena paparan asam lambung gitu. Jadi total 8 ya, 8 dokter THT nggak nemu dan dokter ke 9 lah baru dia dapat. Yang ke 9 yang saya temui THT terakhir lah yang dia menegakkan diagnosis bahwa saya GERD," imbuhnya.

"Setelah dokter THT ini bilang saya GERD, saya minta second opinion ke internis gitu. Nah dari internis, baru internis suruh saya untuk lakukan gastroendoscopy. Jadi gastroendoscopy itu kan yang dimasukin semacam kayak selang gitu ada kameranya, nah itu masuk dari mulut turun sampai ke lambung sampai ke usus dua belas jari. Nah dari situ kelihatan ada luka lambung, ada gastritis kemudian ada esophagitis juga," sambungnya lagi.

Dokter pun kemudian memberikan penanganan kepada Jean berupa obat-obatan untuk menekan produksi asam lambung dan mempercepat pengosongan lambung. Setelah mengonsumsinya sekitar dua hingga tiga bulan, sakit tenggorokan yang dirasakan tak kunjung sembuh.
Jean akhirnya memutuskan pergi ke Penang, Malaysia, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Justru itu karena nggak ada gejala sakit perut, makanya aku pun nggak menyangka kalau ini gangguan asam lambung," katanya.




(suc/suc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork