Milarder sekaligus pengusaha di bidang teknologi yang terobsesi dengan anti-penuaan, Bryan Johnson, mengungkapkan bahwa dia baru-baru ini menjalani prosedur untuk meremajakan alat kelaminnya.
Bryan Johnson, seorang biohacker berusia 46 tahun yang menghabiskan USD 2 juta atau sekitar Rp 31,4 M demi awet muda mengatakan bahwa dia juga bekerja keras menjaga kejantanannya tetap beroperasi pada kapasitas penuh selama mungkin.
Pria eksentrik ini mengatakan dia telah menggagalkan disfungsi ereksi melalui 'terapi gelombang kejut yang terfokus' di alat kelaminnya.
"Ini adalah teknologi yang memiliki penerapan luas, dan juga digunakan untuk disfungsi ereksi," katanya dalam sebuah siniar dikutip dari NYPost, seraya menambahkan bahwa saat ini ia tidak mengalami disfungsi seksual
Dia menambahkan prosedur yang dia lakukan bekerja serupa dengan olahraga dengan menciptakan "cedera mikro," yang kemudian dibangun kembali oleh otot.
"Saya terkejut dengan hasilnya. Saya sudah menjalaninya selama dua bulan. Pengalaman subjektif saya seolah-olah penis saya 15 tahun lebih muda," ujarnya.
Pada saat yang sama dia menjalani perawatan pada alat kelaminnya, dia mulai memantau dampaknya terhadap ereksi malam hari. Dalam program tersebut, ia memamerkan perangkat sensor kecil yang ia ikat ke penisnya untuk mengukur durasi dan kekuatan ereksinya selama sekitar 3-5 malam berturut-turut setiap bulannya.
Data tentang ereksi penting, katanya, karena mewakili kesehatan psikologis, kesehatan jantung. Saat ini, Johnson mengatakan rata-rata ereksi malam hari berlangsung sekitar dua jam 12 menit - yang kira-kira sesuai dengan "usia kronologisnya".
"Untuk mencapai level remaja berusia 18 tahun, saya membutuhkan ereksi malam hari selama tiga jam 30 menit. Jadi itulah tujuan yang ingin kami capai," tandasnya.
(kna/naf)