Pengakuan Binaragawan Kecanduan Narkoba, Tubuh Kurus Kering Sulit Dikenali

Pengakuan Binaragawan Kecanduan Narkoba, Tubuh Kurus Kering Sulit Dikenali

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 11 Des 2023 08:15 WIB
Pengakuan Binaragawan Kecanduan Narkoba, Tubuh Kurus Kering Sulit Dikenali
Viral kisah binaragawan kecanduan narkoba. (Foto: Facebook/ Jennifer Salfen-Tracy)
Jakarta -

Binaragawan Cody Gibson menceritakan masa kelamnya saat kecanduan narkoba. Pria di Los Angeles, AS, itu menjadi pecandu methamphetamine atau metamfetamin selama tujuh bulan dan hampir membuat hidupnya hancur.

"Saya menggunakan narkoba. Tentu saja. Saya adalah seorang pecandu, itu faktanya," ungkap Cody yang dikutip dari News.co.au.

"Tetapi saya juga menemukan kesembuhan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisahnya ramai dibicarakan setelah sang ibu, Jennifer Salfen-Tracy, membagikan foto Cody tahun 2019. Tubuh Cody yang kekar dan sehat itu berubah menjadi kurus kering, mengalami luka-luka yang cukup parah di tubuhnya, hingga kondisi mentalnya yang buruk.

Jennifer mengatakan perubahan penampilan Cody terjadi begitu cepat, hanya dalam waktu tujuh bulan.

ADVERTISEMENT

"Foto-foto ini diambil dengan selang waktu tujuh bulan. Itulah seberapa cepat seseorang terkena dampaknya," tulis Jennifer dalam unggahan Facebook miliknya.

Meski sempat hidup seperti tunawisma, Cody berhasil bangkit dari keterpurukannya dengan bantuan sang ibu. Ia melakukan rehabilitasi sekitar satu tahun hingga bisa kembali hidup normal dan bekerja kembali.

Apa Itu Metamfetamin?

Metamfetamin atau dikenal juga sebagai sabu adalah obat psikostimulan yang sangat adiktif, mirip dengan amfetamin. Ini menimbulkan efek euforia yang kuat seperti kokain

Dikutip dari Medical News Today, metamfetamin meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin alami di otak. Efeknya bertahan lebih lama dibandingkan kokain, dan lebih murah serta mudah dibuat dengan bahan-bahan yang umum tersedia.

Metamfetamin bersifat neurotoksik dan dapat merusak neuron dopamin dan serotonin di otak. Kebanyakan metamfetamin dibuat secara ilegal dan mungkin mengandung kafein, talk, dan zat beracun lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional di otak yang terkait dengan emosi dan memori, dan beberapa di antaranya mungkin tidak dapat diubah. Toksisitas meningkat bila digunakan dengan alkohol, kokain, atau opiat.

Metamfetamin juga memberikan efek energi yang berlebih pada orang yang mengkonsumsinya. Efek samping lainnya, bisa menurunkan berat badan secara tidak wajar, menyebabkan masalah pada gigi, luka pada kulit, kehilangan ingatan, paranoia, hingga psikosis.




(sao/kna)

Berita Terkait