Updated

Cerita Mantan Atlet China Pakai Alat Bantu Napas saat Tidur gegara Sleep Apnea

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 25 Des 2023 06:23 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta -

Seorang mantan atlet senam peraih medali emas di Olimpiade China menceritakan kisah kelamnya. Di usia 43 tahun, ia harus memakai alat bantu pernapasan selama sisa hidupnya agar bisa tidur dengan nyenyak.

Pria bernama Yang Wei itu ternyata mengalami masalah tidur yang fatal. Belum lama ini, dia mulai mendengkur keras saat tidur. Bahkan, ada suatu waktu Yang mengalami kesulitan bernapas selama 6 menit saat tidur.

Setelah diperiksa dokter, Yang didiagnosis mengidap sindrom sleep apnea, gangguan tidur yang berpotensi serius saat pernapasan berulang kali berhenti dan berjalan lagi.

Akibat kondisinya itu, Yang harus memakai mesin untuk membantu pernapasannya selama sisa hidupnya saat tidur.

Dikutip dari Healthline, pengobatan sleep apnea dengan alat bantu napas biasanya menggunakan alat CPAP. Terapi CPAP mengirimkan aliran udara bertekanan ke hidung dan mulut saat tidur yang membuat saluran udara tetap terbuka dan membantu bernapas dengan normal. Saat tidur, aliran udara dari mesin CPAP melepaskan penyumbatan yang membuka saluran udara sehingga paru-paru bisa menerima banyak oksigen.

Dikutip dari China Daily, kondisi Yang itu membuat masyarakat di China terkejut dan memberi dukungan untuknya. Hal ini juga meningkatkan kesadaran akan sindrom sleep apnea, yang merupakan kondisi yang relatif umum. Tetapi, ini seringkali tidak terdiagnosis.

Dokter pernapasan di Rumah Sakit Shijitan Beijing, China, Tian Chao, mengatakan jenis sleep apnea yang paling umum adalah sleep apnea obstruktif. Itu terjadi saat saluran napas bagian atas tersumbat saat tidur.

"Gejala apnea tidur obstruktif termasuk mendengkur, kantuk di siang hari, dan sakit kepala di pagi hari," jelas Tian Chao.

"Ada beberapa faktor di balik penyakit ini, termasuk penyempitan berulang dan penyumbatan saluran udara bagian atas saat tidur, yang menyebabkan jeda pernapasan dan ventilasi paru-paru yang tidak memadai," sambungnya.

Menurut Tian Chao, kondisi ini pada akhirnya dapat mengakibatkan komplikasi seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit serebrovaskular, hingga kemungkinan kematian mendadak saat tidur.



Simak Video "Video: Kenali Faktor Penyebab Gangguan Tidur pada Anak"

(sao/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork