Pilu! Mr P Bayi Ini Terpaksa Diamputasi usai Dokter Gagal Lakukan Sunat

Pilu! Mr P Bayi Ini Terpaksa Diamputasi usai Dokter Gagal Lakukan Sunat

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 05 Mar 2025 14:00 WIB
Pilu! Mr P Bayi Ini Terpaksa Diamputasi usai Dokter Gagal Lakukan Sunat
Ilustrasi. (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Nasib malang dialami oleh seorang bayi laki-laki di Somalia, terpaksa menjalani amputasi penis karena seorang dokter bedah gagal melakukan sunat. Bayi tersebut menjalani sunat ketika usianya baru 7 hari, sebuah tradisi yang sangat umum di Afrika Timur.

Kejadian yang terjadi pada tahun 2023 itu dilaporkan dalam jurnal Annals of Medicine & Surgery.

Dokter bedah itu menggunakan terlalu banyak panas saat melakukan kauterisasi membakar kulup. Akibat hal tersebut, jaringan penis bayi itu rusak parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kulit di kepala penis bayi tersebut dengan cepat berubah warna dan akhirnya mati. Dokter lalu terpaksa membuang jaringan mati untuk mencegah infeksi dan komplikasi lebih lanjut. Mereka akhirnya juga harus melakukan amputasi penuh pada penis.

"Sayangnya seluruh organ hancur bersama kulit yang menutupinya," ucap dokter yang merawat bayi itu, dikutip dari Daily Mail, Rabu (5/3/2025).

ADVERTISEMENT

Setelah terjadi kesalahan bedah, dokter segera melakukan bius dan memulai perawatan. Jaringan nekrotik diangkat dengan hati-hati selama dua hari dan kateter dimasukkan untuk membantu buang air kecil dan mencegah penyempitan uretra.

Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan jaringan, kepala penis dan kulit di sekitarnya terlalu rusak, sehingga dokter mengoleskan antibiotik dan berusaha menutup kulit yang tersisa di sekitar penis.

Setelah operasi, bayi tersebut dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk memastikan proses penyembuhan efektif. Kateter tetap terpasang selama tiga bulan untuk mencegah masalah dengan uretra.

Selama beberapa bulan berikutnya, bayi tersebut menerima perawatan lanjutan secara teratur untuk memastikan lukanya sembuh dengan baik dan bayi tersebut dapat buang air kecil secara normal.

Proses penyembuhan berjalan dengan baik dan tidak memerlukan cangkok kulit, tapi tidak jelas disebutkan apakah bayi tersebut menjalani rekonstruksi penis baru atau tidak.




(avk/suc)

Berita Terkait