Seorang pria pengemudi truk awalnya mengira terkena flu atau COVID-19. Namun, kenyataannya jauh lebih buruk dari itu.
Pria bernama Kieran Shingler itu mulai mengalami gejala, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek pada 2022. Setelah dinyatakan negatif COVID-19, Kieran dan kekasihnya, Abbie Henstock, hanya menganggap itu sebagai flu biasa.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, kondisi pria 26 tahun itu semakin memburuk. Ia mulai tidak bisa menelan makanan.
Dokter umum yang menanganinya menyarankan Kieran untuk pergi ke Rumah Sakit Warrington di Cheshire karena mengira terkena meningitis. Namun, hasil CT scan menunjukkan massa di bagian otak.
Kieran kemudian dipindahkan ke Walton Centre di Liverpool, tempat ia menjalani empat prosedur, termasuk biopsi. Hasilnya terungkap ia terkena astrositoma derajat tiga, tumor yang tumbuh dengan cepat.
Selama perawatan, Kieran menjalani radioterapi dan kemoterapi yang bertujuan untuk mengecilkan tumor. Ia sangat terpukul setelah tahu dari CT scan terbaru bahwa tumor tersebut mulai tumbuh lagi.
"Ketika saya didiagnosis mengidap tumor otak, saya takut, marah, dan selalu bertanya-tanya kenapa ini bisa terjadi," tuturnya yang dikutip dari Express UK, Selasa (19/8/2025).
Akibat kondisi itu, Kieran divonis hanya bisa bertahan hidup selama 12 bulan atau setahun lagi. Mengetahui itu, ia dan kekasihnya mendirikan penggalangan dana untuk pengobatan Kieran.
Kieran, keluarga, dan teman-temannya telah mengumpulkan lebih dari £52 ribu atau sekitar 984 juta rupiah untuk berbagai badan amal tumor otak, termasuk Brain Tumour Charity, dan untuk mendanai berbagai terapi di rumah, seperti mesin oksigen dan lampu merah.
(sao/naf)