Tragis, Gadis 23 Tahun Meninggal usai Tolak Kemoterapi gegara Ibu 'Anti Medis'

Tragis, Gadis 23 Tahun Meninggal usai Tolak Kemoterapi gegara Ibu 'Anti Medis'

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 11 Okt 2025 09:56 WIB
Tragis, Gadis 23 Tahun Meninggal usai Tolak Kemoterapi gegara Ibu Anti Medis
Foto: Getty Images/hxdbzxy
Jakarta -

Kisah tragis Paloma Shemirani (23), pasien kanker asal Inggris, menjadi sorotan setelah ia meninggal dunia karena menolak pengobatan konvensional (kemoterapi) dan memilih menjalani terapi alternatif ekstrem berupa coffee enema (enema kopi) lima kali sehari.

Keputusan fatal ini ternyata didorong oleh ibunya, Kate Shemirani, seorang mantan perawat sekaligus influencer teori konspirasi kesehatan.

Diberitakan NYPost, Paloma didiagnosis limfoma non-Hodgkin pada tahun 2023. Dokter mengatakan bahwa kankernya "dapat diobati" dan dengan kemoterapi, ia memiliki peluang pemulihan hingga 80 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Paloma memilih menolak perawatan medis. Ia meninggal pada tahun lalu akibat serangan jantung yang diyakini dokter dipicu oleh tumor besar yang menekan saluran pernapasannya.

Ibu tolak pengobatan kanker

Ibunya, Kate Shemirani, seorang mantan perawat yang dicabut lisensinya pada tahun 2021 karena menyebarkan teori konspirasi anti-vaksin, mengambil "peran utama" dalam perawatan putrinya.

ADVERTISEMENT

Kate, yang merupakan penyintas kanker payudara, mengklaim kesembuhannya berkat terapi Gerson. Terapi alternatif ini bertujuan untuk "detoksifikasi" tubuh melalui diet vegan ketat, jus alami, suplemen, dan enema kopi yang dilakukan secara rutin, yang direkomendasikan kepada Paloma.

Food and Drug Administration (FDA) AS tidak pernah menyetujui terapi Gerson untuk pengobatan kanker. Organisasi kanker besar pun memperingatkan untuk tidak menggunakannya karena kurangnya bukti ilmiah dan risiko efek samping yang serius.

Dalam sidang penyelidikan pada hari Kamis (7/10), koroner Catherine Wood menyimpulkan bahwa pengaruh yang diberikan Kate Shemirani terhadap Paloma "berkontribusi pada kematiannya".

Wood menggambarkan perilaku Kate sebagai pendamping perawatan putrinya sebagai hal yang "tidak dapat dipahami, tetapi tidak melanggar hukum". Koroner juga mencatat bahwa kecurigaan Kate terhadap kedokteran Barat kemungkinan besar telah "menanamkan semacam keraguan dalam pikiran Paloma tentang diagnosisnya."

Saudara kembar Paloma, Gabriel, secara terbuka menyalahkan ibunya.

"Saya sepenuhnya menyalahkan ibu saya atas kematian saudara perempuan saya," kata dia sambil mengkarakterisasi pengaruh ibunya sebagai upaya 'menghalangi' Paloma menerima perawatan yang layak.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Berita Terkait