Tidak selalu harus menggunakan jasa kurir profesional, ada kalanya pengiriman ASI Perah bisa dilakukan melalui tukang ojek. Tentunya tidak boleh sembarangan pilih tukang ojek, sebaiknya pilih tukang ojek langganan yang sudah sangat dipercaya.
Tika (24 tahun), karyawati swasta di Jakarta Selatan adalah salah satu pengguna jasa kurir non-profesional alias tukang ojek langganan yang dibayar untuk menjadi kurir antar jemput ASI perah. Berkat tukang ojek tersebut, manajemen ASI ekslusif untuk bayinya tidak pernah terganggu oleh jadwal kerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasa kurir ASI hanya dipakai oleh Tika ketika anaknya masih berusia 3-6 bulan. Setelah itu jasa kurir ASI tidak dipakainya lagi, sebab anaknya sudah bisa dititipkan di daycare atau tempat penitipan anak yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.
Pengalaman menggunakan jasa kurir ASI juga dituturkan oleh Tiwi (31 tahun), sekretaris sebuah perusahaan di Jl Sudirman Jakarta Selatan. Berbeda dengan Tika yang memanfaatkan ojek langganan, Tiwi memilih jasa kurir ASI profesional dalam pengiriman ASI perah.
"Tarifnya dihitung sekali antar, harganya tergantung banyaknya botol ASI. Sampai 10 botol harganya Rp 35 ribu, kalau di atas itu Rp 50 ribu," kata ibu dari Ryuta (11 bulan) yang tinggal di kawasan Limo, Jakarta Selatan ini.
Baik menggunakan jasa kurir profesional maupun tukang ojek langganan, satu hal yang tidak boleh terlupakan oleh para ibu adalah cooler box atau kotak pendingin untuk menjaga agar ASI tetap segar sesampainya di tempat tujuan. Tika menggunakan cooler box sendiri, sedangkan Tiwi tinggal menyerahkan botol ASI saja karena kurir ASI profesional sudah melengkapi diri dengan cooler box.
(up/vit)











































