Walau sudah bertekad mengkumandangkan resolusi makan sehat dan menjalankan program diet, tak terhitung sudah berapa banyak orang yang gagal, begitu pula orang yang bertekad menerapkan pola makan sehat lalu kandas di tengah jalan. Ada beberapa hal yang bisa memicu kegagalan ini.
"Kalau mau menerapkan pola makan sehat, dalam waktu sebulan sudah bisa susut 2 - 4 kg. Kalau susutnya berlebihan pasti yang dimakan kalorinya sangat sedikit, sehingga begitu makan agak banyak, berat badannya naik cepat," papar dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, pakar gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (2/1/2013).
Beberapa hal yang dapat membuyarkan program diet antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Titi mengakui, kalau ingin menurunkan berat badan dengan sehat, niatnya harus kuat. Walau terdengar klise, komitmen pada diri sendiri dan konsistensi dalam menekuni program diet memegang peranan besar dalam keberhasilan program diet. Hal ini diamini Rina (25 tahun) yang sempat gagal menjalani dietnya.
"Kuncinya diet itu konsisten. Karena dari dulu nggak pernah konsisten, ya naik turun. Dulu sempet turun banyak sampe 20 kg, tapi karena nggak konsisten, naik lagi. Yang sering jadi kendala sebenarnya inkonsistensi. Aku nggak tahan godaan makanan enak, apalagi yang gratis," tutur Rina.
2. Tidak sabaran
Menurunkan berat badan memang tidak mudah. Menurut dr Titi, jika menekuni program penurunan berat badan yang sehat, dalam seminggu paling tidak bisa susut 0,5 sampai 2 kg. Tapi terkadang ada orang yang risau karena penurunannya sedikit, padahal itu tidak apa-apa. Kalau benar-benar patuh dengan program, dalam waktu 2 - 3 bulan sudah kelihatan efeknya.
3. Bosan
Saat bosan menjalani diet, biasanya orang akan kembali pada pola makan tak sehat lagi. Biar tak gampang bosan, ada baiknya membuat variasi makanan dan pola makan, asal tetap seimbang dan tidak berlebihan.
4. Kurang persiapan
Dr Titi mengaku selalu menganjurkan pasiennya untuk melakukan persiapan sebelum menjalani diet. Persiapan ini dilakukan minimal seminggu sebelumnya, misalnya; berbelanja berbagai kebutuhan seperti karbohidrat sehat, snack sehat seperti buah, menentukan sayur dan pilihan proteinnya. Untuk sayur, sebaiknya direbus saja dan jangan disantan.
"Biasanya yang berhasil itu yang mempersiapkan makanan dari rumah atau membawa bekal," kata dr Titi.
5. Tidak melibatkan keluarga dan orang sekitar
Salah satu faktor yang sering dilupakan adalah adanya faktor eksternal, yaitu keluarga dan orang sekitar. Agar program diet berhasil, buatlah komitmen dengan orang terdekat, lalu sharing mengenai pola makan dan olahraga. Bisa juga berkomitmen dengan teman yang sama-sama menerapkan program diet. Tiap kali bertemu, bisa bercerita perkembangan dietnya dan bersaing siapa yang paling cepat turun berat badannya.
(pah/vit)











































