Makin Panjang Ikat Pinggang Tandanya Harus Cepat-cepat Diet

Jakarta - Sesudah menikah dan memiliki kehidupan yang mapan, orang cenderung meroket berat badannya. Inilah yang membuat kebanyakan orang berasumsi bahwa kesejahteraan berbanding lurus dengan berat badan dan ukuran lingkar pinggang, padahal anggapan ini keliru.

Faktor penuaan bisa jadi ikut ambil peran dalam kenaikan berat badan dan pertambahan ukuran lingkar pinggang. Tapi yang paling mempengaruhi adalah pola hidup dan kebiasaan. Nyatanya, banyak orang jadi semakin jarang berolahraga ketika semakin sibuk dan bertambah tua.

"Jangan bangga punya ikat pinggang panjang. Semakin besar lingkar pinggang, semakin tidak sehat karena biasanya lemak tubuh, terutama lemak di sekitar organ tubuh semakin bertambah," kata Dr Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, SpGk, dokter spesialis gizi klinik dari RS Medistra kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (30/1/2013).

Penimbunan lemak di sekitar organ tubuh dapat meningkatkan resiko diabetes dan darah tinggi. Lemak juga bisa tertimbun dalam pembuluh darah dan lama-lama memicu penyempitan, bahkan penyumbatan pembuluh darah. Ujung-ujungnya, bisa memicu tekanan darah tinggi bahkan stroke dan serangan jantung.

Timbunan lemak juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan tambahan adanya lemak, maka berat badan akan meningkat dan tubuh lebih terbebani. Akibatnya jadi mudah merasa capek dan pegal sendi karena menahan beban lebih berat.

"Bila lemak atau kondisi obesitas dibiarkan, maka risiko berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol darah, sakit, jantung, stroke akan semakin meningkat. Penurunan lemak yang baik adalah sekitar 2 - 7 kg dalam sebulan. Diusahakan berat yang turun adalah berat lemak tubuh," papar dr Cindi.

(pah/vit)