"Orang yang hidup dengan satu ginjal yang sehat sama dengan orang yang hidup dengan dua ginjal. Kualitas hidupnya akan sama," kata dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, dokter ginjal dari MRCCC Siloam saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (13/3/2013).
Donor ginjal memang sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang mengalami gangguan pada fungsi kedua ginjalnya. Sementara bagi orang sehat, hidup dengan satu ginjal diyakini tidak akan menyebabkan masalah bagi kesehatan selama ginjal yang tersisa bisa berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untungnya, mencegah kerusakan ginjal pada orang-orang yang hanya memiliki satu ginjal tidak sesulit yang dbayangkan. Cukup dengan menjalani pola hidup sehat, maka dengan sendirinya orang tersebut sudah melakukan upaya untuk mencegah kerusakan ginjal.
"Tidak ada pantangan asal dijaga kesehatannya, tidak mengonsumsi berbagai obat-obatan yang tidak jelas misalnya," tambah dr Tunggul.
Selama ginjal yang tersisa tidak mengalami kerusakan apapun, maka kualitas hidup orang-orang dengan satu ginjal tidak akan ada bedanya dengan yang lain. Orang tersebut bisa tetap sehat dan menjalani hidupnya secara normal seperti orang kebanyakan.
"Tidak akan menimbulkan efek apapun khususnya pada wanita yang hamil atau pada saat melahirkan. Salah satu pasien saya yang pernah
mendonorkan ginjalnya sudah melahirkan dua kali dan tidak mengalami apa-apa," kata dr Tunggul.
Yang terpenting saat seseorang hendak memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya, maka ia harus melakukan pemeriksaan. Tujuannya antara lain untuk memastikan kondisi ginjal yang tersisa apakah memungkinkan untuk bekerja secara normal sesuai fungsinya.
"Maka jika kasusnya karena mendonorkan, sebelum mendonorkan ginjalnya kami akan memastikan pendonor dapat menjaga hidupnya tetap sehat dan tidak memiliki faktor risiko gangguan ginjal seperti diabetes dan hipertensi," pungkas dr Tunggul.
(up/vit)











































