Uring-uringan Saat Puasa Juga Bisa Disebabkan Kurang Tidur

Uring-uringan Saat Puasa

Uring-uringan Saat Puasa Juga Bisa Disebabkan Kurang Tidur

Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Rabu, 24 Jul 2013 09:05 WIB
Uring-uringan Saat Puasa Juga Bisa Disebabkan Kurang Tidur
ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Daripada melakukan hal yang dapat membatalkan puasa, tidur dianggap lebih berpahala. Selain menambah amal, tidur saat puasa wajar adanya sebab jam biologis tubuh mungkin terganggu karena bangun pagi untuk makan sahur. Bahkan kalau tidak tidur, bisa jadi malah membuat orang uring-uringan. Kok bisa?

"Orang yang kurang tidur jadi mengantuk dan pusing. Karena tidur berhubungan dengan regulasi otak, maka pengaturan yang tidak seimbang dapat menyebabkan emosi negatif, malas, dan kurang bergairah," kata dr Andri, SpKJ, psikiater dari RS Omni Alam Sutra Tangerang kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (24/7/2013).

Biasanya gangguan yang muncul akibat ketidakseimbangan regulasi otak ini muncul pada awal-awal Ramadhan. Obatnya, harus mencari pola tidur yang sesuai. Pola tidur yang baru perlu dibentuk untuk mencocokkan perubahan jam biologis yang terjadi saat menjalankan ibadah puasa. Apalagi durasinya cukup lama, sebulan penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah biasa solat subuh biasanya sudah terbiasa. Tetapi yang jadi bermasalah dan jadi mengantuk itu karena dia tidak terbiasa," terang dr Andri.

Agar perubahan jam tidur tidak menimbulkan gangguan, dr Andri menyarankan umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa sebaiknya bersiap-siap tidur sesudah sholat taraweh. Bagi mereka yang biasanya tidur jam 12-an, sebaiknya jam tidurnya dimajukan untuk mendapat kuantitas serta kualitas tidur yang baik, sehingga tidurnya cukup.

Biasanya yang menjadi motivasi paling kuat adalah niat beribadah, sehingga orang jadi mau menerapkan penyesuaian jam tidur. Karena pola tidur bersifat adaptif, maka setiap orang pada dasarnya bisa membentuknya sendiri, mirip seperti kebiasaan.

"Pengalaman pasien saya yang memiliki sakit psikosomatik, cemas, dan lainnya, mereka jadi terbantu selama puasa karena bisa mengendalikan makan, tidur, dan juga pikirannya. Ini adalah proses pelatihan diri agar menjadi lebih baik," paparnya.

Menjawab asumsi perubahan jam tidur saat puasa bisa memicu insomnia, dr Andri menjelaskan bahwa gangguan tidur tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor. Apabila insomnia disulut oleh kecemasan atau depresi, maka gangguan ini bisa diatasi dengan mengobati pangkal penyebabnya.

Akan tetapi apabila insomnia disebabkan karena pola tidur yang tidak teratur, maka terapinya adalah dengan pembiasaan. Bisa dengan menciptakan suasana tidur yang mendukung, misalnya tidak pegang gadget saat menjelang tidur.

"Orang insomnia banyak sebabnya, karena pola tidur tidak teratur itu yang menyebabkan," pungkasnya.

(pah/vta)
Uring-uringan Saat Puasa
15 Konten
Meski puasa diharuskan untuk menahan emosi, kenyataan banyak orang yang kerap uring-uringan karena lapar atau kelelahan. Bagaimana cara mengatasinya, simak ulasan khas ini.

Berita Terkait