Hal-hal di Sekitar yang Mudah Memicu Uring-uringan dan Stres

Uring-uringan Saat Puasa

Hal-hal di Sekitar yang Mudah Memicu Uring-uringan dan Stres

Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Rabu, 24 Jul 2013 15:06 WIB
Hal-hal di Sekitar yang Mudah Memicu Uring-uringan dan Stres
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Selain menahan lapar dan haus, umat Muslim juga diwajibkan untuk menahan amarah dan emosi selama bulan Ramadan. Sayangnya, banyak hal di sekitar yang tanpa disadari dapat memicu stres dan uring-uringan.

"Semua hal di sekitar kita bisa memicu stres. Stres terjadi apabila antara harapan dan kenyataan terjadi kesenjangan," jelas dr Phaidon L Toruan, praktisi hidup sehat, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (24/7/2013).

dr Phaidon memberi contoh, misal seseorang berharap lalu lintas lancar tapi ternyata macet, itu bisa membuatnya menjadi stres. Berharap pekerjaan beres di kantor, ternyata anak buah atau atasan atau teman sekerja malah membuat pekerjaan jadi tidak beres. Berharap uang yang cukup menjelang libur lebaran, malah uang yang diharap tidak masuk sementara ada banyak biaya ekstra yang mesti keluar. Semua hal sehari-hari itu bisa membuat orang mengalami stres dan uring-uringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan keluarnya, antisipasi dan bereaksi positif. Dr Phaidon menyarankan, sebaiknya mempersiapkan hari esok dengan lebih mendetail di malam hari, termasuk waktu sahur atau makan pagi, waktu berangkat, cek kendaraan, dan mempersiapkan daftar pekerjaan serta hal yang harus dilakukan.

Dengan antisipasi, Anda bisa mengerjakan lebih banyak hal dan lebih minimal masalah. Juga harus sudah mempersiapkan diri akan kejadian yang tidak menyenangkan, karena kemungkinan itu selalu ada.

Misal jika mobil diserempet, akan lebih baik kalau Anda sudah lebih dahulu mengasuransikannya. Dan bila ada kejadian, Anda lebih baik menahan diri dan membiarkan kejadian tersebut berlalu.

Tak jauh berbeda dengan dr Phaidon, psikolog Ratih Zulhaqi M.Psi, juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, yang sering menjadi stresor justru orang-orang di sekitar atau intimate relationship (pacar).

"Kalau untuk meminimalisir sepertinya tidak bisa untuk mengatur lingkungan. Biasanya saya lebih ke menghadapkan orang-orang ini pada situasi yang tidak nyaman, supaya mereka juga tahu bahwa tidak bisa mereka seperti itu terus-menerus, tidak bisa lingkungan yang menjaga perasaannya terus menerus," jelasnya.

Atau bisa juga pada orang-orang yang sedang uring-uringan diberi waktu untuk bisa mengekspresikan emosinya, setelah itu baru diajak berdiskusi lagi.

"Dan memang tidak semua lingkungan paham, sehingga diperlukan yang namanya pendampingan. Datang dan berkonsultasi pada psikolog supaya lebih tahu juga bagaimana cara mengatasinya atau membuat semacam jurnal sehingga nanti bisa berkaca dari apa yang dia tulis (mirroring)," kata Ratih.

(mer/vit)
Uring-uringan Saat Puasa
15 Konten
Meski puasa diharuskan untuk menahan emosi, kenyataan banyak orang yang kerap uring-uringan karena lapar atau kelelahan. Bagaimana cara mengatasinya, simak ulasan khas ini.

Berita Terkait