Jangan Dekat-dekat, Uring-uringan Bisa 'Menular'

Jakarta - Apalah artinya berpuasa jika hanya bisa menahan lapar dan haus tapi tak sanggup menahan emosi? Uniknya, uring-uringan atau marah bisa terjadi hanya karena 'tertular' atau melihat orang lain marah. Apa sebabnya?
 
"Benar kalau ada orang yang marah atau uring-uringan itu akan menular karena BT atau uring-uringan itu kan bentuk energi negatif yang dikeluarkan oleh seseorang sehingga bisa menular. Pasti akan merasa tidak nyaman karena kita menyerap energi negatif tersebut dan akhirnya jadi ikut marah," terang psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi. saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (24/7/2013).
 
Lalu apa yang harus dilakukan agar tidak 'ketularan' uring-uringan, apalagi di tengah khusyuk-khusyuknya menjalani ibadah puasa? "Jadi supaya tidak ikut-ikutan marah lebih baik menghindar saja agar tidak menyerap energi negatif tadi," saran Ratih.
 
Selain itu, menurut Ratih, emosi negatif sendiri itu harus dikeluarkan agar tidak menjadi beban pikiran orang yang bersangkutan, jadi berikan waktu tersendiri pada orang yang memang sedang uring-uringan.
 
"Kalau dia teman kita inisiatiflah bertanya apakah ingin ditinggalkan sendirian atau ingin ditemani. Dengan bertanya demikian maka dapat membuat orang yang uring-uringan tersebut merasa lebih nyaman," tutur psikolog yang berpraktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok dan Pusat Layanan Tumbuh Kembang KANCIL tersebut.

Setidaknya Anda memperlihatkan kepedulian pada orang yang tengah dilanda uring-uringan, dengan begitu ia bisa saja mengurungkan niatnya untuk melampiaskan amarah secara berlebihan atau bahkan segera menghentikannya.

(vit/vit)