Konon berpikir dan bersikap positif bisa meningkatkan kekebalan tubuh seseorang hingga membuatnya lebih kebal terhadap rasa sakit. Benarkah itu?
"Bersikap positif secara alamiah membuat tubuh menjadi lebih kuat. Berbagai penelitian menunjukkan hal ini, dan ini dapat diuji dengan menggunakan tes kinesiologi. Dengan tes ini dapat diuji secara langsung bahwa sikap positif menyebabkan orang lebih kuat. Demikian juga dengan lingkungan positif," terang dr Phaidon L Toruan, MM, dokter yang juga trainer hidup sehat dan olahraga ketika dihubungi detikHealth seperti ditulis Rabu (24/7/2013).
"Orang yang berada dalam lingkungan positif pun menjadi lebih kuat dan hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah. Pada suatu perlombaan, orang yang diberi dukungan, disemangati dan disoraki juga bisa lebih mampu menahan sakit," tambahnya.
Menurut dr Phaidon, secara sederhana, berpikir positif diketahui dapat mengurangi hormon kortisol yang berlebihan dalam tubuh seseorang. Kortisol sendiri adalah hormon yang secara alamiah diproduksi tubuh bila seseorang mengalami stress.
"...dan bila hal ini terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan masalah yang disebut 'adrenal fatigue', yakni kelelahan kelenjar adrenal karena memproduksi hormon kortisol terus-menerus untuk menanggulangi stres," tandas dr Phaidon.
Tapi bagi sebagian orang yang merasa berpikir dan bersikap positif kurang riil untuk menahan uring-uringan saat puasa, psikolog Ratih Andjayani Ibrahim, M.Psi. menawarkan metode lain yaitu terapi tertawa.
"Konsepnya saat otak tertawa, gesture serta otot-otot yang bereaksi karenanya sebenarnya adalah siasat kita menipu otak. Otak akan (teralihkan) karena reaksi happy saat tertawa itu sehingga endorfin keluar semakin banyak dan menghilangkan perasaan negatif karena itu depresi akan menurun," jelas Ratih.
Tetapi psikolog dari Personal Growth Jakarta tersebut menekankan kalau memang depresi, berpikir dan bersikap positif maupun terapi tertawa sebenarnya tak bisa memberikan efek yang signifikan. Jika mengalaminya, sebaiknya jaga pola makan dan konsultasi dengan dokter atau ahli agar dapat diatasi dengan baik.
(vit/vit)











































