Meski menyenangkan, hubungan seksual bisa jadi membosankan bila dilakukan dengan gaya itu-itu saja. Kamasutra dan berbagai posisi bercinta pun akhirnya dijadikan acuan untuk menambahkan hangat suasana di atas ranjang.
Sayangnya, tidak semua posisi yang dicontohkan mudah untuk dilakukan. Terkadang pasangan diharuskan mengangkat kaki tinggi-tinggi atau jungkir balik untuk mempraktikkan posisi baru yang ingin dijajalnya. Alhasil, kelamin, pinggang, punggung atau kaki pun menjadi sasaran cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dokter yang merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia, sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta ini, saat pasangan ingin mencoba posisi bercinta yang agak sulit, ada baiknya memperhatikan kondisi fisik terlebih dahulu.
Jangan memaksakan diri bercinta dengan gaya-gaya yang rumit saat kondisi fisik tidak memadai atau tidak mendukung. Salah-salah, bukan kenikmatan yang Anda peroleh tapi justru harus dilarikan ke rumah sakit.
"Bisa juga di leher, tapi jujur saya belum menemukan kasus seperti itu. Kalau wanita bercinta nggak sampailah ya cedera di punggung gitu," lanjut Dr Andri, yang juga merupakan konsultan kesehatan seksual di detikHealth.
Selain bercinta dengan pasangan, masturbasi juga disebut-sebut dapat menyebabkan cedera, yakni keroposnya tulang di dengkul alias dengkul kopong. Benarkah demikian?
"Dengkul kopong itu cuma mitos," tegas Dr Andri.
Dr Andri menjelaskan, masturbasi menyebabkan lutut kopong atau keropos hanyalah pandangan orang awam. Saat berhubungan seksual maupun masturbasi memang dibutuhkan tenaga yang ekstra. Sesaat setelah selesai berhubungan intim, dengkul biasanya akan terasa sedikit lemas. Namun Dr Andri mengatakan kondisi tersebut merupakan hal yang wajar.
"Memang kalau kita berhubungan seks sekali, pas selesai kan dengkul ini agak lemas lah ya, terus itu lama-lama di bilang bisa kopong. Padahal kalau jasmaninya mendukung itu oke-oke saja," tutup Dr Andri.
(mer/up)











































