Ada anggapan bahwa semakin tua umur seseorang, semakin sulit pula peluangnya untuk mencapai orgasme. Anggapan ini ada benarnya, namun juga tidak sepenuhnya tepat karena orgasme tidak secara langsung berkaitan dengan usia.
Pakar andrologi dari RSAL Dr Ramelan Surabaya, dr Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd mengatakan bahwa rangsang dari pasangan lebih menentukan peluang mencapai orgasme. Usia boleh tua, tapi kalau rangsang yang diberikan cukup kuat maka orgasme bukan hal yang mustahil.
"Jangankan untuk orang yang sudah lanjut usia, kadang untuk pasangan yang masih muda saja dirasakan cukup sulit untuk mencapai puncak tersebut," kata dr Johannes saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (18/9/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu pada lansia perempuan, pengaruh hormonal membuat lubrikasi atau pelumasan makin berkurang. Akibatnya, hubungan intim justru terasa menyakitkan dan akan semakin sulit untuk mencapai orgasme.
Pendapat lain juga disampaikan oleh Dr Andri Wanananda, MS dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Menurutnya, orgasme sangat dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang secara alami akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.
"Kalau memang mau diatasi, harus konsultasi ke dokter dan datang keduanya, ditemukan dulu apa penyebabnya baru diatasi faktor penyebab tersebut, salah satunya bisa dengan terapi hormon," kata dr Andri.
Soal terapi, dr Johannes menyarankan agar pasangan darang berdua sekaligus. Terapi yang bisa dilakukan mencakup terapi organik maupun terapi psikologis. Apapun itu, komunikasi antara pasangan menjadi kunci utama keberhasilan.
(up/vit)











































