Kenalilah Fase Perkembangan Seksual Anak-anak Anda

Pendidikan Seks Usia Dini

Kenalilah Fase Perkembangan Seksual Anak-anak Anda

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 02 Des 2013 15:32 WIB
Kenalilah Fase Perkembangan Seksual Anak-anak Anda
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Anak merupakan calon manusia dewasa, yang mana pada tahap ini segala yang ada dalam tubuhnya sedang dipersiapkan untuk menjadi matang. Saat dewasa, manusia akan mengalami fase kematangan seksual. Untuk mencapai kematangan itu, sejak anak-anak sudah ada fase-fase perkembangannya. Seperti apa?

" Ada fase oral yakni usia 0-18 bulan, fase anal di usia 2-3 tahun, fase phallic di usia 4-6 tahun, fase latent pada usia 7 hingga masa puber, dan fase genital yakni pada saat masa puber di usia 11-18 tahun," terang konsultan kesehatan mental dan psikologi forensik anak dan dewasa, dr Inneke Limuria, dalam parenting talkshow yang digelar Stella Maris International Education di Bethsaida Hospital, Jl Boulevard Gading Serpong Paramount, Tangerang, dan ditulis pada Senin (2/12/2013).

Pada fase oral, kepuasan seksual ada di daerah sekitar mulut. Menyadari hal ini, iklan makanan sangat memanfaatkannya untuk menarik perhatian konsumen. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka anak pada usia remaja biasanya akan menggigit kukunya atau tetap mengedot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat fase anal, daerah kepuasan seksual berada di daerah sekitar anus. Di masa ini anak mulai merasa kepuasaan pada saat belajar toilet training. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka beberapa orang lebih menyukai anal seks baik pada wanita maupun homoseksual.

Di masa fase phallic, anak mulai mengenali perbedaan jenis kelamin. Saat ini, anak mulai bermain dengan alat kelaminnya sehingga mendapatkan kepuasan seksual. Sebagian besar anak-anak, seringkali setelah masa bayi, kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi jangan dipahami perilaku ini sebagai aktivitas 'seksual' sebelum mereka memasuki masa remaja.

"Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka seseorang akan merasakan trauma terhadap hal-hal yang berbau seksual (menjadi virgid)," terang dr Inneke.

Pada fase latent, perilaku seksual anak untuk sementara tidak bekerja, sehingga pada fase ini perkembangan seksual anak seolah-olah tidak mempengaruhi perkembangan anak. Namun pada fase ini perkembangan intelektual anak berkembang pesat.

Di saat fase genital, fungsi seksual anak sudah aktif. Selain itu dari segi fisik tubuh sudah berkembang dengan pesat. "Pada fase ini perkembangan anak dicirikan dengan mimpi basah (pada laki-laki) dan menstruasi (pada anak perempuan). Dalam fase ini anak bisa mendapatkan kepuasan dengan masturbasi," lanjut dr Inneke.

Kelainan-kelainan pada Fase Genital

Menurut dr Inneke, fase genital sangat erat kaitannya dengan fase phalic. Apabila fase genital tidak terpuaskan, maka fase phalic juga tidak terpuaskan.

"Seseorang akan menjadi homoseksual, lesbi, virgid, psikopat. Fase genital sangat mempengaruhi hal tersebut," ucap dr Inneke.

Dia menjelaskan perilaku seksual seseorang sangat dipengaruhi oleh masing-masing fase. Apabila perkembangan fase berkembang dengan normal, maka perilaku seksual sesorang akan normal.

(vit/up)
Pendidikan seks usia dini
10 Konten
Sewajarnya, pendidikan seks memang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Lalu, bagaimana cara memberikan pendidikan seks pada anak? Simak ulasan khas ini.

Berita Terkait