Penyaluran Hasrat Seks Remaja Tak Harus dengan Masturbasi

Pendidikan Seks Usia Dini

Penyaluran Hasrat Seks Remaja Tak Harus dengan Masturbasi

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 02 Des 2013 17:19 WIB
Penyaluran Hasrat Seks Remaja Tak Harus dengan Masturbasi
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Ketika manusia sudah dewasa dan memiliki pasangan sah, maka berhubungan seks adalah salah satu kebutuhan. Namun bagaimana dengan remaja yang telah memasuki masa puber, di mana organ reproduksinya sudah berfungsi meskipun belum matang benar? Bolehkah para remaja menyalurkan hasrat seksnya dengan masturbasi?

Konsultan kesehatan mental dan psikologi forensik anak dan dewasa, dr Inneke Limuria, mengatakan masturbasi adalah rangsangan disengaja yang dilakukan pada organ genital untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Hal ini sekali-sekali dilakukan oleh sebagian besar laki-laki maupun perempuan.

"Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung menyatakan 'selalu' atau 'biasanya' mengalami orgasme ketika bermasturbasi (80 : 60). Selama masa remaja, persentase mereka (baik laki-laki maupun perempuan) yang melakukan masturbasi meningkat dengan pesat, terutama pada pria," terang dr Inneke dalam parenting talkshow yang digelar Stella Maris International Education di Bethsaida Hospital, Jl Boulevard Gading Serpong Paramount, Tangerang, dan ditulis pada Senin (2/12/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama disampaikan psikolog anak Efnie Indrianie, saat berbincang dengan detikHealth. Jika orang tua mendapati anak sedang melakukan masturbasi, maka anak perlu diajak bicara. Sampaikan penjelasan yang masuk akal kepada anak bahwa masturbasi bisa dikendalikan.

"Jadi penjelasannya bisa ke efek tubuh secara biologi, di mana kalau masturbasi dilakukan berulang maka akan mengeluarkan sekresi hormon yang buat sensasi menyenangkan. Hal ini jika terus-menerus dilakukan maka akan mengakibatkan kecanduan, serta menghambat fungsi kesehatan bagian otak. Dari 5 bagian fungsi otak besar, ada 3 yang rusak, nanti kecerdasan berkurang," kata Efnie.

dr Ricky Susanto, M.Kes SpOG juga sependapat masturbasi tidak baik dilakukan karena bersifat manipulatif. Jika seseorang kecanduan masturbasi, saat yang bersangkutan kelak akan melakukan hubungan seks dengan pasangannya, maka berisiko mengalami ejakulasi dini.

"Karena otak sudah mengenal aktivitas itu, maka dia jadi gampang klimaks. Risiko ejakulasi dininya akan lebih besar. Seseorang yang normal tidak akan terus-menerus memikirkan seks jika dialihkan pikirannya ke kegiatan lain. Nah, ini yang sebaiknya diarahkan oleh orang tua," saran dr Ricky yang berparktik di RS Bethsaida, Serpong, Tangerang.

(vit/up)
Pendidikan seks usia dini
10 Konten
Sewajarnya, pendidikan seks memang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Lalu, bagaimana cara memberikan pendidikan seks pada anak? Simak ulasan khas ini.

Berita Terkait