Anak di Bawah Umur Dibuatkan FB? Pengamat Socmed: Itu Ngawur!

Ancaman Paedofil Online

Anak di Bawah Umur Dibuatkan FB? Pengamat Socmed: Itu Ngawur!

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 22 Jan 2014 17:04 WIB
Anak di Bawah Umur Dibuatkan FB? Pengamat Socmed: Itu Ngawur!
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta -

Jejaring sosial di internet umumnya menerapkan batasan usia bagi yang ingin bergabung. Namun tidak sedikit pengguna internet yang melanggarnya, bahkan dari kalangan orang tua yang terobsesi agar anaknya eksis bak selebritas.

Pengamat media sosial Nukman Luthfie mengatakan langkah pertama yang penting dilakukan untuk menghindari para predator online adalah mematuhi peraturan. Jika jejaring sosial, seperti Facebook (FB) misalnya, mensyaratkan batasan usia 13 tahun, maka patuhi saja.

"Kadang malah orang tuanya sendiri yang membuatkan akun untuk anaknya yang di bawah umur. Itu ngawur menurut saya, selain melanggar peraturan juga mengajari anak untuk berbohong. Ngawur itu," kata Nukman kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (22/1/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lain halnya jika anak sudah cukup umur, Nukman menilai sebaiknya tidak perlu dilarang-larang. Anak juga butuh bergaul di internet supaya tidak gaptek. Tapi, orang tua harus menjalankan fungsi kontrol. Caranya antara lain sebagai berikut:

1. Orang tua juga bikin akun, lalu berteman dengan anaknya. Kalau gaptek (gagap teknologi), orang tua harus mau belajar.
2. Beri batasan, jangan sampai waktu anak habis di depan komputer atau gadgetnya.
3. Pantau prestasi anak di sekolah, kualitas tidurnya, dan sebagainya.

Juga soal pertemanan di jejaring, Nukman berpesan agar orang tua selalu memantau. Hal-hal yang perlu ditanamkan orang tua ke anaknya antara lain sebagai berikut:

1. Untuk jejaring seperti FB, bertemanlah hanya dengan orang yang pernah bertemu secara langsung.
2. Bila anak bepergian ke luar rumah, orang tua wajib tahu akan bertemu dengan siapa.

Sementara itu, psikolog anak dan remaja dari Klinik Tumbuh Kembang Kancil, Ratih Zulhaqqi, MSi, mengatakan bahwa anak-anak yang masih di bawah umur sebaiknya tidak usah dikenalkan dengan jejaring sosial dulu. Jika belum siap, mereka cenderung menganggap jejaring itu sebagai real situation dan itu membuatnya rentan dimangsa para predator online.

"Umur segitu lebih baik pertemanan secara nyata, face to face. Ketika kebutuhan sudah ada, baru boleh bikin akun di media sosial. Misalnya, mulai butuh ikut memantau kultwit," pesan Ratih yang lebih menyarankan orang tua untuk membelikan anaknya mainan, atau mengajak anak tamasya, daripada membelikannya gadget untuk internetan.

(up/vit)
Ancaman pedofil online
17 Konten
Kemajuan pada internet tidak hanya menghasilnkan dampak positif, namun juga nampak negatif. Salah satu yang cukup mengganggu adalah tindakan pedofil di dunia may

Berita Terkait