"Pada usia 7 tahun, anak dianggap paling siap secara fisik maupun psikis. Untuk diam di kelas sampai siang, sudah siap," kata Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog anak dari klinik tumbuh kembang Kancil, saat dihubungi detikHealth Rabu (12/2/2014).
Pada usia tersebut, gerakan motorik anak sudah lebih bagus, otot dan sarafnya juga sudah terbentuk. Untuk memegang pensil misalnya, anak sudah lebih mampu dibandingkan anak umur tiga tahun yang masih suka gemetar jika harus menulis sendiri tanpa bantuan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Psikolog pendidikan dari Universitas Tarumanagara Jakarta, Irene Guntur, M.Psi, mengatakan tak jadi soal bila si anak dicampur dengan murid-murid lain yang sebaya dan mempunyai kemampuan yang rata-rata sama.
"Sebab, kalau misal dia anak kelas satu dicampur dengan anak kelas empat, dari otaknya memang canggih tapi kemampuan sosial, fisik, dan cara menyapanya ya tetap anak kelas satu. Kalau dicampur begini akibatnya anak jadi dijauhi dan diejek," kata psikolog yang akrab disapa Ige tersebut.
Yang perlu digarisbawahi adalah orang tua tak boleh memaksakan anaknya harus masuk kelas tertentu seperti akselerasi, mereka harus melihat dulu sejauh mana kemampuan si anak sebelum memutuskan sekolah terbaik dan sesuai dengan kebutuhan si anak.
Pihak sekolah pun seharusnya tidak hanya melihat calon siswa dari usia tapi kemampuan mereka, utamanya calistung karena ini adalah dasar untuk si anak dalam menerima materi pelajaran yang lebih rumit nantinya.











































