Dikutip dari Patient, kelainan vagina dapat terjadi karena bawaan dan akibat kelainan bawaan akibat gangguan pada pembentukan dan pertumbuhan vagina, yang biasanya berupa atresia vagina (vagina tidak terbentuk sama sekali); agenesis partial (vagina terbentuk hanya sebagian), atau kelainan-kelainan lain.
Sebelum menegakkan diagnosa, dokter biasanya akan melakukan beberapa tahap pemeriksaan. Pertama dilakukan anamnesis, yaitu ditanyakan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan fungsi utama vagina di samping keluhan-keluhan lainnya. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan ginekologi, dan pemeriksaan khusus seperti pemeriksaan genetik (kromosom dan seks kromatik), dan pemeriksaan USG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembedahan pada kasus kelainan vagina harus selalu berpegang pada tujuan pembedahan secara umum, yaitu menghilangkan keluhan pasien, menghilangkan keadaan patologi, mengembalikan fungsi organ tersebut, dan tetap memperhatikan estetika.
"Ada juga orang yang lahir dengan vagina tetapi tidak ada rahimnya. Biasanya kita lihat dulu kemungkinan untuk dilakukan operasi rekonstruksi dari alat kemaluan tersebut. Kalau ternyata tidak bisa diperbaiki atau direkonstruksi, maka secara psikologis akan diperbaiki," papar dr Ricky.
Sependapat oleh dr Ricky, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, juga menuturkan hal yang sama. Menurutnya kondisi abnormal pada vagina bisa saja terjadi pada wanita sejak lahir. "Mengenai perkembangan kelamin yang tidak normal bukanlah variasi pada organ kelamin, melainkan keadaan patologis yang dialami hanya oleh sebagian kecil wanita," ujar Prof Wimpie.
(ajg/vit)











































