Bentuk Mr P Bisa Berubah? Ini Kata Dokter

Serba-serbi Bentuk Kelamin

Bentuk Mr P Bisa Berubah? Ini Kata Dokter

Adisti Lenggogeni, Zanel Farha Wilda, M Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 26 Mar 2014 11:45 WIB
Bentuk Mr P Bisa Berubah? Ini Kata Dokter
Jakarta - Salah satu kecemasan pria dewasa adalah mitos bentuk penis yang dapat berubah. Sebabnya banyak, mulai dari gara-gara bentuk rambut kemaluan, jarang berhubungan seks, terlalu sering masturbasi, hingga terlalu sering menyuntikkan hormon wanita ke tubuh. Apakah itu benar?

"Penis itu tidak akan berubah (bentuknya). Ya akan begitu saja," papar dr Indra G Mansur Sp.And ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (26/3/2014).

Menurutnya bentuk penis tidak akan berubah dan akan tetap seperti hingga akhir hayat nanti. Akan tetapi, jika yang dimaksud adalah penis yang menyusut atau bengkok, hal itu mungkin saja terjadi. Salah satu sebab penis menjadi bengkok adalah syndrome peyronie.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syndrome peyronie adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelengkungan atau bengkok di penis, sehingga sulit bagi pria untuk mencapai ereksi atau membuat ereksi terasa sangat menyakitkan. Kelengkungan ini disebabkan oleh jaringan parut di bawah kulit penis yang dirasakan sebagai benjolan, yang dapat terjadi setelah cedera pada penis, seperti pembuluh darah yang pecah yang terjadi saat berhubungan seks atau kegiatan atletik.

dr Nugroho Setiawan Sp.And dari RSUP Fatmawati mengatakan bahwa syndrome peyronie memang menyebabkan penis menjadi bengkok, namun tidak bisa dibilang bahwa syndrome peyronie itu membuat penis menjadi berubah bentuk. Namun ia tidak menampik ketika ditanyakan tentang rasa perih yang dirasakan penderita syndrom peyronie ketika ereksi.

"Syndrome peyronie itu kan sebenarnya hanya perih karena infeksi atau karena yang lain," ujarnya singkat.

Lalu bagaimana dengan mencukur rambut kemaluan atau menyuntikkan hormon wanita ke dalam tubuh? Apakah tindakan tersebut dapat membuat bentuk penis berubah?

Sekali lagi dr Indra menampik anggapan tersebut. Menurutnya, banyak orang yang mencukur rambut kemaluan karena memang tidak suka terhadap tampilan penis yang diselubungi oleh rambut. Sehingga, bentuk penis seakan-akan terlihat berbeda atau lebih besar jika tidak ada rambut kemaluan.

"Yang harus diingat, rambut kemaluan tidak akan mempengaruhi fungsi seksualnya. Tapi itu kan soal selera, entah itu selera pria itu, ataupun selera istrinya," ungkap dokter yang praktik di Klinik Imunologi dan Kesehatan Reproduksi Sayyidah Pondok Kelapa tersebut.

Ia pun menambahkan bahwa menyuntikkan hormon wanita ke dalam tubuh juga tidak bisa merubah bentuk penis, terlebih lagi menghilangkannya. Menurutnya, bentuk alat kelamin tidak dipengaruhi oleh hormon, melainkan oleh gen bawaan dari lahir. Sehingga sebanyak apapun pria menyuntikkan hormon wanita ke dalam tubuhnya, hal itu tetap tidak akan menghilangkan gennya sebagai pria.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr Nugroho. Dikatakannya bahwa menyuntikkan hormon wanita tidak akan menghilangkan penis, namun memang ukuran penis bisa menyusut atau berkurang, terutama jika disuntikkan pada masa pertumbuhan.

"Sebenarnya tidak banyak pengaruhnya di dalam setelah masa fungsi, tapi kalau di masa pertumbuhan bisa perubahannya lebih nyata," terang dr Nugroho.

(vit/vit)
Serba-serbi bentuk kelamin
17 Konten
Setiap orang memiliki bentuk kelamin berbeda-beda. Mau tahu seperti apa saja, simak liputan mengenai serba-serbi bentuk kelamin.

Berita Terkait