"Bentuk penis yang normal itu kalau untuk orang Indonesia itu ukurannya rata-rata 7-9 cm saat relaksasi dan 13 cm saat ereksi. Kalau warna penis yang normal itu seperti warna kulit saja. Namun memang biasanya ada yang lebih kehitaman, tapi tidak hitam pekat," ujar dr Indra G Mansur, SpAnd, dari Klinik Imunologi dan Kesehatan Reproduksi Sayyidah Pondok Kelapa, kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/3/2014).
Dilanjutkan oleh dr Indra, faktanya penis tidak menempel pada tulang kemaluan. Yang menempel sebenarnya adalah jaringan ikat yang melindungi penis tersebut. Dari segi bentuk, normalnya penis tidak akan mengalami perubahan. "Yang berubah itu ukurannya, itu pun hanya sampai usia 20 tahun saja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penis normalnya juga terdiri dari tiga rongga yakni dua batang korpus kavernosa di kiri dan kanan atas, sementara di tengah bawah ada bagian yang disebut korpus spongiosa. Bagian ini disebutkan oleh dr Nugroho Setiawan SpAnd, memberi pengaruh mengapa ada penis yang bentuknya bengkok saat ereksi.
"Dia (penis -red-) bengkok berarti ada jaringan parut di bonggol korpus karvenosa ini. Kenapa dia bisa muncul parut, mungkin luka atau mungkin dibuat luka, atau mungkin ada tindakan dokter menyuntik, jadi ada tumbuh jaringan parut dan bengkok saat ereksi," papar dokter spesialis andrologi RSUP Fatmawati ini kepada detikHealth.
Senam Kegel yang selama ini sering dilakukan dengan harapan bisa memperbaiki otot, menurut dr Nugroho justru tidak akan menyebabkan perubahan pada bentuk. "Hanya ototnya saja. Senam Kegel membuat otot-otot di dasar panggul kita kuat sehingga akan lebih baik," terangnya.
(ajg/vit)











































