Begini Caranya Cukur Bulu Tubuh yang Baik dan Benar

Ulasan Khas Rambut Tubuh

Begini Caranya Cukur Bulu Tubuh yang Baik dan Benar

Zanel Farha Wilda - detikHealth
Rabu, 16 Apr 2014 12:04 WIB
Begini Caranya Cukur Bulu Tubuh yang Baik dan Benar
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Sekali waktu, bulu-bulu halus di permukaan tubuh perlu dicukur agar tidak mengganggu kesehatan maupun penampilan. Tentunya tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar cukur-mencukur tidak malah jadi penyakit.

Dirangkum dari wawancara beberapa pakar kesehatan, berikut ini tips-tips mencukur bulu-bulu tubuh dengan sehat, seperti ditulis Rabu (16/4/2014).

1. Gunakan foam

Pisau cukur bisa melukai kulit jika terjadi gesekan terlalu kuat. Untuk menghindarinya, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar menyarankan pemakaian foam atau busa khusus untuk cukur.

"Foam akan mengurangi gesekan tajam," kata dr Gusti.

Tanpa menggunakan foam, gesekan bisa memicu luka pada kulit yang menjadi pintu masuknya kuman penyebab infeksi. Secara umum, tidak dianjurkan mencukur tanpa foam.

2. Awas alergi

Umumnya, foam tidak menyebabkan iritasi pada kebanyakan orang. Namun diingatkan oleh dr Gusti, tidak semua orang cocok menggunakan foam. Ketidakcocokan biasanya dipicu oleh alergi pada bahan tertentu yang terkandung dalam foam. Karena itu, pakai foam atau tidak, pilihan ada pada masing-masing individu.

3. Bulu kelamin

Saran khusus untuk mencukur bulu kelamin disampaikan oleh dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK dari RS Sanglah Denpasar. Menurutnya, bulu kemaluan hendaknya dibersihkan dan dikondisikan dalam suasaba lembab sebelum dicukur. Waktu yang paling sesuai, tentunya sehabis mandi.

Alat cukur yang digunakan, disarankan sekali pakai saja. Laser juga bisa digunakan, tetapi biayanya mahal dan harus dilakukan oleh ahlinya.

4. Kumis dan jenggot

Cukur bulu-bulu halus di wajah seperti kumis dan jenggot juga membutuhkan perhatian khusus. Selain karena kulit wajah lebih sensitif, juga karena frekuensi mencukur di area ini lebih sering. Untuk meminimalkan iritasi, usahakan mencukur dalam kondisi licin, misalnya dengan bantuan foam.

"Oleh karena itu kumis dan janggut sering diberi tambahan afterh shave hanya karena mencegah timbulnya iritasi dan infeksi," saran dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic, Jakarta.

5. Arah cukuran

Ada 2 mahzab yang dianut terkait arah mencukur bulu badan, yakni searah dengan arah tumbuhnya rambut dan berlawanan arah. Pakar kesehatan dari EDMO Clinic, dr Eddy Karta, SpKK menyarankan untuk mencukur berlawanan arah.

Sementara dari artikel detikHealth sebelumnya, Dr Vijay Singhal, dermatologis dari Sri Balaji Action Medical Institute justru menyarankan untuk mencukur sesuai arah pertumbuhan rambut. "Perlu diingat bahwa mencukur harus dilakukan ke arah tumbuhnya folikel rambut, jangan melawan arah. Sebab akan menyebabkan folikulitis atau iritasi dan kemerahan," paparnya.
Halaman 2 dari 6
Pisau cukur bisa melukai kulit jika terjadi gesekan terlalu kuat. Untuk menghindarinya, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar menyarankan pemakaian foam atau busa khusus untuk cukur.

"Foam akan mengurangi gesekan tajam," kata dr Gusti.

Tanpa menggunakan foam, gesekan bisa memicu luka pada kulit yang menjadi pintu masuknya kuman penyebab infeksi. Secara umum, tidak dianjurkan mencukur tanpa foam.

Umumnya, foam tidak menyebabkan iritasi pada kebanyakan orang. Namun diingatkan oleh dr Gusti, tidak semua orang cocok menggunakan foam. Ketidakcocokan biasanya dipicu oleh alergi pada bahan tertentu yang terkandung dalam foam. Karena itu, pakai foam atau tidak, pilihan ada pada masing-masing individu.

Saran khusus untuk mencukur bulu kelamin disampaikan oleh dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK dari RS Sanglah Denpasar. Menurutnya, bulu kemaluan hendaknya dibersihkan dan dikondisikan dalam suasaba lembab sebelum dicukur. Waktu yang paling sesuai, tentunya sehabis mandi.

Alat cukur yang digunakan, disarankan sekali pakai saja. Laser juga bisa digunakan, tetapi biayanya mahal dan harus dilakukan oleh ahlinya.

Cukur bulu-bulu halus di wajah seperti kumis dan jenggot juga membutuhkan perhatian khusus. Selain karena kulit wajah lebih sensitif, juga karena frekuensi mencukur di area ini lebih sering. Untuk meminimalkan iritasi, usahakan mencukur dalam kondisi licin, misalnya dengan bantuan foam.

"Oleh karena itu kumis dan janggut sering diberi tambahan afterh shave hanya karena mencegah timbulnya iritasi dan infeksi," saran dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic, Jakarta.

Ada 2 mahzab yang dianut terkait arah mencukur bulu badan, yakni searah dengan arah tumbuhnya rambut dan berlawanan arah. Pakar kesehatan dari EDMO Clinic, dr Eddy Karta, SpKK menyarankan untuk mencukur berlawanan arah.

Sementara dari artikel detikHealth sebelumnya, Dr Vijay Singhal, dermatologis dari Sri Balaji Action Medical Institute justru menyarankan untuk mencukur sesuai arah pertumbuhan rambut. "Perlu diingat bahwa mencukur harus dilakukan ke arah tumbuhnya folikel rambut, jangan melawan arah. Sebab akan menyebabkan folikulitis atau iritasi dan kemerahan," paparnya.

(up/vta)

Ulasan Khas Rambut Tubuh
17 Konten
Tubuh manusia, baik pria maupun wanita pasti ditumbui rambut, baik itu tebal ataupun yang tipis. Sayangnya, masih banyak yang tidak tahu apa fungsi dan kegunaan rambut di tubuh. Simak liputannya berikut ini.
Berita Terkait