Pakar kesehatan dari D&I Skin Centre Denpasar, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK mengatakan bahwa rambut tubuh pada laki-laki dan perempuan memiliki perempuan punya perbedaan terutama dalam hal tekstur dan distribusi. Tekstur rambut tubuh pada pria cenderung lebih tebal.
"Tekstur bulu pria lebih tebal dibanding wanita, sehingga terlihat jauh lebih lebat. Misalnya seperti di ketiak," kata dr Gusti saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (16/4/2014).
Perbedaan distrubusi, menurut dr Gusti memepengaruhi lokasi yang ditumbuhi bulu tubuh. Bulu-bulu di kumis dan janggut misalnya, hanya ditemukan pada pria dan tidak pada wanita. Wanita juga punya, tetapi tidak setebal pada pria sehingga tidak terlalu kelihatan.
Sementara itu, dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK dari RS Sanglah Denpasar mengatakan bahwa faktor hormonal mempengaruhi pertumbuhan rambut. Laki-laki punya hormon androgen lebih banyak, sehingga rambutnya lebih kasar dan tebal.
Wanita dengan gangguan hormon bisa memiliki bulu lebih tebal dari biasa, termasuk di bagian kumis dan janggut. "Wanita juga bisa mempunyai rambut di kumis atau janggut, namanya hirsutisme," kata dr Laksmi.
Hormon androgen juga menyebabkan pria lebih rentan mengalami kebotakan dibandingkan wanita. Androgen menyebabkan folikel rambut mengecil dan tidak berfungsi seperti semula, sehingga rambut mudah lepas karena kehilangan tempat berpegangan.
(up/vit)











































