Menanggapi hal ini, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, Denpasar Bali, mengutarakan bisa saja ada kaitan antara kelebatan bulu dengan nafsu atau hasrat seksual seseorang. Tapi, lebatnya bulu tidak ada hubungannya dengan performa seks.
"Kalau performa seks banyak pengaruhnya seperti faktor psikis dan emosional. Kalau bulu lebih lebat, berarti hormonnya lebih tinggi sehingga hasrat seksualnya juga lebih kuat," terang dr Gusti saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (16/4/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, dr Abraham Arimuko, SpKK dari RSPAD Gatot Subroto mengatakan pria dengan bulu lebat tentunya memiliki testosteron yanh lebih banyak dan hal itu bisa mempengaruhi hubungan seks.
"Namun perlu diingat kalau testosteron bukan satu-satunya penentu kemampuan seksual seseorang, " tegas dr Abraham.
Terkait dengan hubungan rambut kemaluan dan performa seks seseorang, seksolog Dr dr Andri Wanananda, MS menuturkan rambut kemaluan bisa mempengaruhi aspek estetika yang berperan dalam privacy dan kemantapan penampilan fisik individu yang berkaitan dengan kondisi psikisnya.
"Ada individu yang suka alat genitalnya ditumbuhi pubic hair atau rambut kemaluan yang lebat karena dianggapnya lebih seksi," kata dr Andri.
(rdn/vta)











































