Simak, Ini Mitos dan Fakta Seputar Rambut di Tubuh Manusia

Ulasan Khas Rambut Tubuh

Simak, Ini Mitos dan Fakta Seputar Rambut di Tubuh Manusia

Zanel Farha Wilda - detikHealth
Rabu, 16 Apr 2014 16:01 WIB
Simak, Ini Mitos dan Fakta Seputar Rambut di Tubuh Manusia
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Meski terlihat sepele, faktanya rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling mendominasi. Oleh karena itu terkadang bagi sebagian orang, rambut tubuh ini butuh perawatan khusus.

Uniknya, masyarakat Indonesia selalu mengaitkan berbagai hal dengan mitos tertentu, tak terkecuali soal rambut tubuh. Berikut beberapa mitos tentang rambut manusia seperti dirangkum detikHealth dan ditulis Rabu (16/4/2014) berikut ini.

1. Wanita berkumis dan berbulu lebat cenderung lebih macho

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Faktanya, dr Abraham Arimuko, SpKK dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta mengatakan ini belum tentu benar. Kecuali bila pertumbuhan kumisnya disebabkan oleh tingginya hormon laki-laki (testosteron) pada si wanita, bisa jadi itu akan membawanya ke sifat maskulin.

dr Dianawaty Amiruddin, SpKK., M.Si. pun mengamininya. "Tetapi ada juga yang tidak dipengaruhi oleh peningkatan hormone tersebut, (atau biasa) disebut idiopatik. Sedangkan karakter macho dan feminin sendiri biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan," imbuhnya.

2. Pria dengan sedikit bulu di tubuh dikatakan kurang macho

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
dr Abraham menjelaskan secara fisiologis, mitos ini juga tidak selalu benar. Namun tidak menutup kemungkinan pada kebanyakan kultur, hal ini dipercaya benar adanya.

Bila wanita suka mempermak payudara atau bokongnya agar lebih menarik, pria ternyata juga melakukan hal serupa. Bedanya yang paling populer dipermak adalah bulu dan rambut di sebagian besar tubuhnya, antara lain dengan implan kumis dan bulu dada. Tentu saja agar dia terlihat macho.

3. Mencukur rambut kemaluan membuat penis terlihat lebih besar

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Baik dr Abraham maupun dr Dianawaty sepakat kedua hal ini tak relevan. Hanya saja para pria memang sangat dianjurkan untuk rajin mencukur rambut kemaluannya.

Alasannya:
- Keringat atau bakteri bisa saja 'terjebak' dan mengendap di daerah kemaluan bila tidak terjaga kebersihannya. Ini tentu dapat menimbulkan infeksi. Bonusnya, selangkangan yang bersih jadi terlihat lebih sehat.
- Pasangan jadi makin bergairah bila melihat area di sekitar penis suaminya terawat dan bersih, apalagi bagi pasangan yang gemar melakukan seks oral.
- Kulit di sekitar selangkangan sangat sensitif terhadap sentuhan dan rambut kemaluan biasanya membatasi kontak ke area tersebut. Tapi bila rutin dicukur, pasangan akan lebih mudah memberi stimulasi saat bercinta.

4. Rambut dan cambang bisa jadi lebih lebat dengan minyak kemiri

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
dr Dianawaty mengaku banyak mendengar mitos seperti ini. Akan tetapi dosen departemen parasitologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar tersebut tak dapat memastikan kebenarannya. Selain itu, mungkin belum banyak riset ilmiah yang memperkuat khasiat minyak kemiri ini.

5. Menghilangkan bulu ketiak malah membuat ketiak berkeringat lebih banyak dan bau

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Sebenarnya dr Abraham mengungkapkan kedua hal ini tak ada hubungannya. Akan tetapi lain halnya dengan pernyataan dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK dari Klinik Rumah Puan Jakarta.

Menurutnya secara umum ketiak adalah salah satu dari dua bagian tubuh yang paling sering mengeluarkan bau, karena bulu di daerah tersebut tumbuh cukup lebat sehingga mendorong kelenjar apokrin (kelenjar penghasil keringat) untuk bekerja lebih aktif.

Untuk itu salah satu cara utama yang disarankan dr Nila agar bau badan tak 'menyengat' adalah dengan mencukur bulu ketiak agar tak terlalu lebat. Pada akhirnya ini akan mencegah tingginya aktivitas kelenjar apokrin tadi.

"Tapi kalau cowok nggak mau dibilang nggak macho karena bulunya dicukur, ya tidak apa-apa asal yang penting jaga kebersihannya, mandi teratur," imbuhnya.

6. Lebatnya bulu tangan dan kaki berbanding lurus dengan lebatnya rambut

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
"Tidak juga. Tergantung hormon androgennya. Kalau di tangan dan kaki androgen banyak maka bulunya lebat, (tapi) kalau di akar rambut androgennya banyak malah akan mudah menyebabkan kerontokan," jelas dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, Denpasar.
Halaman 2 dari 7
Faktanya, dr Abraham Arimuko, SpKK dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta mengatakan ini belum tentu benar. Kecuali bila pertumbuhan kumisnya disebabkan oleh tingginya hormon laki-laki (testosteron) pada si wanita, bisa jadi itu akan membawanya ke sifat maskulin.

dr Dianawaty Amiruddin, SpKK., M.Si. pun mengamininya. "Tetapi ada juga yang tidak dipengaruhi oleh peningkatan hormone tersebut, (atau biasa) disebut idiopatik. Sedangkan karakter macho dan feminin sendiri biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan," imbuhnya.

dr Abraham menjelaskan secara fisiologis, mitos ini juga tidak selalu benar. Namun tidak menutup kemungkinan pada kebanyakan kultur, hal ini dipercaya benar adanya.

Bila wanita suka mempermak payudara atau bokongnya agar lebih menarik, pria ternyata juga melakukan hal serupa. Bedanya yang paling populer dipermak adalah bulu dan rambut di sebagian besar tubuhnya, antara lain dengan implan kumis dan bulu dada. Tentu saja agar dia terlihat macho.

Baik dr Abraham maupun dr Dianawaty sepakat kedua hal ini tak relevan. Hanya saja para pria memang sangat dianjurkan untuk rajin mencukur rambut kemaluannya.

Alasannya:
- Keringat atau bakteri bisa saja 'terjebak' dan mengendap di daerah kemaluan bila tidak terjaga kebersihannya. Ini tentu dapat menimbulkan infeksi. Bonusnya, selangkangan yang bersih jadi terlihat lebih sehat.
- Pasangan jadi makin bergairah bila melihat area di sekitar penis suaminya terawat dan bersih, apalagi bagi pasangan yang gemar melakukan seks oral.
- Kulit di sekitar selangkangan sangat sensitif terhadap sentuhan dan rambut kemaluan biasanya membatasi kontak ke area tersebut. Tapi bila rutin dicukur, pasangan akan lebih mudah memberi stimulasi saat bercinta.

dr Dianawaty mengaku banyak mendengar mitos seperti ini. Akan tetapi dosen departemen parasitologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar tersebut tak dapat memastikan kebenarannya. Selain itu, mungkin belum banyak riset ilmiah yang memperkuat khasiat minyak kemiri ini.

Sebenarnya dr Abraham mengungkapkan kedua hal ini tak ada hubungannya. Akan tetapi lain halnya dengan pernyataan dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK dari Klinik Rumah Puan Jakarta.

Menurutnya secara umum ketiak adalah salah satu dari dua bagian tubuh yang paling sering mengeluarkan bau, karena bulu di daerah tersebut tumbuh cukup lebat sehingga mendorong kelenjar apokrin (kelenjar penghasil keringat) untuk bekerja lebih aktif.

Untuk itu salah satu cara utama yang disarankan dr Nila agar bau badan tak 'menyengat' adalah dengan mencukur bulu ketiak agar tak terlalu lebat. Pada akhirnya ini akan mencegah tingginya aktivitas kelenjar apokrin tadi.

"Tapi kalau cowok nggak mau dibilang nggak macho karena bulunya dicukur, ya tidak apa-apa asal yang penting jaga kebersihannya, mandi teratur," imbuhnya.

"Tidak juga. Tergantung hormon androgennya. Kalau di tangan dan kaki androgen banyak maka bulunya lebat, (tapi) kalau di akar rambut androgennya banyak malah akan mudah menyebabkan kerontokan," jelas dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, Denpasar.

(lll/vta)

Ulasan Khas Rambut Tubuh
17 Konten
Tubuh manusia, baik pria maupun wanita pasti ditumbui rambut, baik itu tebal ataupun yang tipis. Sayangnya, masih banyak yang tidak tahu apa fungsi dan kegunaan rambut di tubuh. Simak liputannya berikut ini.
Berita Terkait