.webp)
Ya, kebiasaan merokok memang dapat menyebabkan gigi menjadi kuning dan berkerak. Demikian menurut penuturan Profesor Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD, guru besar di Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Menurutnya, warna kekuningan pada gigi perokok disebabkan oleh senyawa nikotin dan zat pewarna yang ada dalam rokok.
Hal yang sama juga dituturkan oleh Yossi Anisari, dokter gigi di Regensi Dental, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Menurutnya salah satu faktor eksternal yang menyebabkan warna gigi seseorang berubah menjadi kuning ialah kebiasaan merokok.
“Penyebab warna gigi kuning itu bisa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kalau internal itu misalnya disebabkan oleh faktor keturunan, di mana gigi seseorang sejak lahir sudah berwarna kuning. Sedangkan faktor eksternal itu disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi sejak kecil, atau faktor makanan, minuman, dan habit, seperti kebiasaan merokok,” tuturnya ketika berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (23/4/2014).
Meski demikian, warna kuning dan kerak pada gigi perokok akan berbeda antara satu dengan yang lain. Tingkat keparahan ditentukan oleh jumlah nikotin yang terkandung dalam rokok, cara, dan intensitas merokok. Perokok berat cenderung memiliki gigi yang lebih kuning dan lebih mudah berkerak ketimbang perokok ringan. Dan sayangnya, ujar drg Yossi, warna tersebut tidak mudah hilang meski perokok rajin menggosok gigi.
“Kalau orang itu merupakan perokok berat, maka warna kuning itu tentu saja akan susah hilang meskipun sudah rajin menyikat gigi,” terangnya.
Menyoal gigi yang berubah menjadi kuning dan lebih mudah berkerak akibat rokok, sebuah survei di Inggris menemukan fakta bahwa kebanyakan perokok justru lebih mencemaskan hal tersebut dibanding efek buruknya terhadap kesehatan. Dalam survei pada 1.500 responden, diketahui bahwa mayoritas perokok justru tak peduli jika paru-parunya rusak atau dirinya berisiko meninggal akibat kanker dan gangguan jantung.
(vit/vit)
