Seperti penuturan dr Andra Azwar SpPD dari RS Royal Taruma Jakarta, bahwa usus buntu bisa mematikan jika infeksinya sudah berat sekali dan ditandai dengan leukosit yang meningkat karena diduga infeksi sudah menyebar ke seluruh tubuh.
"Kemudian bisa juga jadi mematikan kalau sudah terjadi perforasi (perpecahan atau bocor) yang berarti infeksinya sudah menyebar ke seluruh tubuh juga," kata dr Andra saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (28/5/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya dokter akan melakukan anamnesis, berlanjut pada USG, cek darah dan radiologi. Dari hasil pemeriksaan tersebut bisa dilihat apakah ususnya meradang, merah atau mekar.
Hal serupa juga diutarakan Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Ia mengatakan jika sampai terjadi infeksi akut dan terjadi perpecahan atau bocor (perforasi), kondisi ini bisa berlanjut pada perdarahan hebat.
"Ini yang berbahaya. Ini juga merupakan salah satu efek jika seseorang menunda operasi usus buntu, padahal nyerinya sudah akut dan sudah terjadi peradangan," terang dr Ari.
Nah, radang yang tidak dioperasi bisa membuat perdarahan abdomen dan bisa mematikan. Oleh karena itu, jalan satu-satunya untuk mengatasi usus buntu yakni harus segera dioperasi untuk mengangkat usus buntu tersebut.
Hati-hati! Tak Segera Dioperasi Usus Buntu Bisa Sebabkan Kematian
(rdn/up)











































