Menurut dr Herry Djagat Purnomo, SpPD-KGEH, dari RSUP Dr. Kariadi Semarang, rasa kantuk tersebut merupakan hal yang wajar karena fungsi tubuh sedang mencerna makanan saat sahur.
"Habis makan biasanya semua aliran darah masuk ke perut, fokus tubuh di pencernaan sehingga memang darah ke otak berkurang kalau kita tidak ada aktivitas. Kalau kita ada aktivitas aliran darah akan diseimbangkan sesuai kebutuhan," ujar dr Herry kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (16/7/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah hal tersebut dr A.R. Inge Permadhi, MS, SpGK, dari Siloam Hospital mengatakan saat sahur sebaiknya kurangi konsumsi makanan dengan berkarbohidrat tinggi.
"Karena karbohidrat memiliki gula dan jika kita mengonsumsi gula yang sangat banyak akan membuat tubuh lebih cepat lapar. Dan lapar itu yang membuat diri kita menjadi lebih mengantuk, karena gula lebih mudah dibawa oleh sel dan lebih cepat masuk ke dalam insulin. Itulah yang menyababkan kita menjadi lebih mudah lapar," terang dr Inge.
Sebagai pengganti konsumsi makanan karbohidrat tinggi seperti nasi, alternatif seperti gandum, beras merah, dan oatmeal dapat menjadi pilihan. Gandum, beras merah, dan oatmeal mengandung karbohidrat kompleks yang tidak menyebabkan produksi insulin dan gula darah tinggi seperti dikatakan dr Herry.
Menurut dr Herry, untuk mencegah rasa lapar di siang hari kuncinya adalah dengan banyak mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah.
"Kita harus memilih makanan-makanan yang sifatnya bisa bertahan lama di usus. Itu prinsipnya. Makanan yang bisa bertahan lama itu rekomendasinya adalah yang banyak serat. Pola makan yang direkomendasikan sahar sahur itu minum cukup, makan kacang-kacangan, dan oatmeal kalau mau karbohidrat kompleks banyak serat," tutup dr Herry.
(ajg/up)











































