Nurhayati Abbas, Konsultan dan Terapis Rumah Sehat Herba di Bekasi Timur mengatakan bahwa berdasarkan standar organisasinya, ada beberapa hal penting yang harus dipelajari sebelum seseorang mendapatkan sertifikat sebagai terapis bekam. Pendidikan dan pelatihan tersebut dilakukan selama kurang lebih tiga bulan.
"Kurang lebih di Asosiasi Therapis Thibun Nabawi Indonesia (ATTIIN) Indonesia 3 bulan. Praktik, teori, dan belajar. Dijelaskan pemahaman tentang herbalogi, apa itu herba, apa itu detoksifikasi, termasuk sistem anatomi organ," tutur Nurhayati kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis Rabu (20/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi misal jangan sampai orang tidak tahu letak paru-paru dimana, fungsi paru-paru apa, itu kita pelajari sampai masuk teori bekam. Kenapa dibekam dan tekniknya seperti apa. Intinya memahamkan orang seputar kesehatan alami yang materinya disiapkan oleh ATTIIN," sambung Nurhayati di sela-sela praktiknya di Rumah Sehat Herba, Ruko BLU Plaza no. 3, Bekasi Timur ini.
Sementara itu Sekretaris Pengurus Daerah Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) Jakarta, Agus Sarwoko Koko, mengatakan bahwa untuk menjadi terapis bekam melalui ABI, seseorang harus melewati 4 macam tes. Tes tersebut terbagi menjadi lisan, tulisan, wawancara, dan praktik.
"Materi tes akan menanyakan hal-hal seputar bekam mulai dari sejarah sampai pengetahuan praktisnya. Selain itu peserta tes juga akan dites pelafalan Qurannya," terang Agus saat ditemui di Sekretariat ABI Jakarta, Tebet, beberapa waktu lalu.
Bagaimana, Anda tertarik untuk menjadi terapis bekam bersertifikat?
(up/up)











































