Mi instan mungkin bukan makanan pokok bagi orang Indonesia, akan tetapi setiap orang pasti menggemari makanan ini karena rasanya enak dan cara pembuatannya pun praktis. Namun konsumsi mi instan yang seberapa banyak yang dikatakan berbahaya?
"Saya tidak bisa mengatakan how much is too much. Kalau mi saja yang dimakan dan tidak setiap hari, misal sampe 3 kali sehari ya mungkin nggak apa-apa," tandas Prof dr Endang L Achadi, MPH, Dr.PH. ketika dihubungi detikHealth, Rabu (3/9/2014).
Kendati begitu, staf pengajar Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu menegaskan seharusnya yang lebih diutamakan adalah konsumsi makanan segar, bukan makanan olahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang awam mengira konsumsi mi instan harusnya dibatasi misal dua minggu sekali atau satu bulan sekali. Namun menurut hemat dr Nany, sebenarnya ini tidak harus dibatasi dengan ukuran tertentu, karena ini tergantung pada siapa yang makan dan bagaimana mengolahnya.
Hal ini diamini Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB. "Ya just in case saja. Kalau memang tidak ada makanan lain yang bisa dikonsumsi saya kira boleh-boleh saja, lihat-lihat situasi dan kondisinya," ujarnya.
Dokter yang berpraktik di Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM tersebut menambahkan seumpama ada makanan lain dianjurkan untuk tidak mengonsumsi mi instan.
(lll/up)











































