Pakar urologi dari RS Dr Soetomo Surabaya, dr Ayodhia Soebadi, SpU, mengatakan kondisi tersebut sebagai penyakit yang bernama priapism. Priapism membuat penis mengalami ereksi terus-menerus selama lebih dari 4 jam dan disertai dengan rasa sakit. Penyebabnya pun bermacam-macam. Mulai dari kelainan darah hingga kerusakan jaringan penis.
"Intinya adalah terjadinya hambatan pada arus darah dari penis menuju tubuh. Sehingga darah tersumbat dan menyebabkan ereksi terus menerus disertai rasa sakit. Priapismus dapat timbul apabila terjadi hambatan keluarnya aliran darah dari penis (low flow/ischemic priapism) ataupun aliran darah ke penis yang meningkat (high flow priapism/non-ischemic)," urai pria yang akrab disapa dr Yodi tersebut ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (17/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada yang kelainan darah, darah yang mengalir ke penis ketika ereksi membeku sehingga tidak jalan alias tersumbat. Jadinya ereksi terus kan, tapi sakit," tuturnya ketika dihubungi terpisah.
Dilanjutkan dr Nur Rasyid, priapism biasanya terjadi tanpa sebab khusus. Bisa terjadi pada siapa saja dan tak melulu dikarenakan adanya kelainan darah. Gigitan serangga, konsumsi obat penambah ereksi hingga cedera tulang belakang ditengarai menjadi sebab terjadinya priapism.
Akan tetapi tidak sembarang ereksi abnormal yang terasa sakit dikatakan sebagai priapism. dr Gideon FP Tampubulon, SpU, dari RS Premier Bintaro mengatakan bahwa untuk dikatakan sebagai priapism, ereksi penis harus berlangsung selama lebih dari 4 jam. Jika tidak, hal tersebut biasanya terjadi karena gangguan ereksi lainnya.
"Priapism itu harus di atas 4 jam ya ereksi dan sakitnya. Kalau masih di bawah itu, setengah jam misalnya namun terasa sakit ya belum berbahaya. Biasanya kan itu efek penggunaan obat pembuat ereksi, obat impoten yang main asal pakai saja," terangnya.
(rsm/ajg)











































