"Kalau Indonesia ada, tapi nggak gitu banyak ya," tandas dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd dari RSUP Fatmawati kepada detikHealth dan ditulis Rabu (17/9/2014).
Seperti dikutip dari situs University of Princeton, AS, beberapa pakar dari luar negeri mengatakan peyronie lebih sering ditemukan pada pria Kaukasia dengan usia di atas 40 tahun, terutama yang mempunyai golongan darah A.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja pakar andrologi dan seksologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tersebut mengaku jarang menemukan kasus peyronie pada pria Indonesia.
"Kalau kasusnya tidak sering, tapi dulu ketika suntikan di penis (untuk pengobatan ereksi) sering dilakukan memang ada kasus yang terkena peyronie ini. Itu sekitar tahun 1998 kalau enggak salah," sambungnya.
Sementara itu, seksolog dr Andri Wanananda MS mengatakan jika bentuk penis yang agak 'menunduk' ke bawah saat ereksi adalah kelainan (anomali) sejak lahir. Terutama jika sebelumnya pria tersebut tak pernah mengalami trauma pada batang penisnya.
"Bila menunduknya tidak ekstrem, penis tetap bisa menunaikan tugasnya dengan baik saat hubungan intim dengan lawan jenis melalui posisi hubungan seksual tertentu," tutup staf pengajar Universitas Tarumanegara tersebut.
(lil/vta)











































