Penis tampak bengkok dan nyeri saat ereksi merupakan salah satu gejala penyakit peyronie. Peyronie merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada kelamin pria, biasanya muncul pada permukaan penis, baik atas maupun bawah, berupa benjolan kulit yang mengeras berupa plak. Nah, kulit yang mengeras ini menyebabkan pada saat penis ereksi menjadi tidak bisa lurus alias melengkung.
Dikutip dari Urology Health, Rabu (17/9/2014), meskipun belum bisa dipastikan secara betul apa faktor penyebab peyronie, sebagian besar ahli meyakini kondisi ini muncul akibat adanya trauma pada penis. Trauma ini salah satunya bisa muncul karena adanya aktivitas tak biasa kala bercinta, misalnya karena pembengkokan atau adanya tekanan berlebihan saat penetrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma trauma akibat bercinta, sebagian besar ahli juga menyebutkan bahwa trauma atau benturan saat olahraga atau kecelakaan juga bisa menjadi penyebab munculnya peyronie.
Namun perlu digarisbawahi bahwa tidak semua pria yang mengalami trauma pada penisnya kemudian lantas akan terkena peyronie. Untuk hal ini, disebutkan juga bahwa genetik atau faktor pendukung lainnya turut berperan.
Pria dengan riwayat keluarga dengan peyronie atau memiliki faktor pendukung lain yang bisa menimbulkan risiko peyronie juga perlu diwaspadai. Di antaranya diabetes, kebiasaan merokok, atau riwayat trauma pada bagian panggul.
Lantas apakah masturbasi juga bisa membuat seorang pria terkena peyronie?
"Penyebab lain sih kalau masturbasi biasanya jadinya luka ya, bukan jadi peyronie. Tapi kalau bercinta ya bisa jadi, mungkin kalau pasangannya terlalu ekstrem atau digigit sama pasangannya," imbuh dokter spesialis andrologi RSUP Fatmawati, dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, saat dihubungi secara terpisah oleh detikHealth.
(ajg/vta)











































