Siapa Pernah Panuan? Tak Perlu Malu, Semua Orang Punya Bibit Kok

Kulit Belang karena Panu

Siapa Pernah Panuan? Tak Perlu Malu, Semua Orang Punya Bibit Kok

Hendika Sakti Pratama - detikHealth
Rabu, 15 Okt 2014 08:04 WIB
Siapa Pernah Panuan? Tak Perlu Malu, Semua Orang Punya Bibit Kok
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta -

Panu adalah infeksi jamur di permukaan kulit, yang sepele tetapi dianggap sangat memalukan. Padahal semua orang di daerah tropis punya risiko mengalaminya, sebab jamur penyebab infeksi ini sebenarnya ada di kulit semua orang.

"Jamur penyebab panu adalah Malassezia furfur. Jamur ini sebenarnya merupakan flora normal pada kulit kita," kata dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (15/10/2014).

Menurut dr Nyoman, panu muncul ketika pertumbuhan jamur Malassezia tidak terkendali. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kebersihan yang kurang terjaga hingga faktor kelembaban. Iklim tropis membuat orang rentan panuan karena udaranya cenderung lembab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari berbagai faktor pencetus munculnya panu, faktor kebersihan paling banyak dikaitkan dengan infeksi yang ditandai dengan gatal dan bercak keputihan di permukaan kulit ini. Akibatnya, seseorang yang panuan dengan mudahnya dituduh jorok meski belum tentu demikian.

"Secara umum, panu merupakan salah satu penyakit jamur yang terbanyak, dan merupakan penyakit kulit kedua terbanyak setelah penyakit alergi," tambah dr Nyoman.

Menurut dr Niken Wulandari, SpKK dari RSUD Tangerang, tidak ada data yang pasti tentang jumlah pengidap panu di Indonesia maupun seluruh dunia. Namun diperkirakan 40-50 persen populasi negara tropis terkena penyakit kulit ini. Faktor suhu dan kelembaban membantu kemunculan panu.

"Dalam kondisi tertentu Malassezia akan berkembang ke bentuk miselial dan bersifat lebih patogenik yang dapat dipengaruhi oleh faktor endogen : defisiensi imun, genetik atau penyakit yang mendasari dan faktor eksogen: suhu, kelembaban udara, dan keringat," terang dr Niken.

Tidak adanya angka pasti bisa jadi juga karena selain karena tidak semua orang mau mengaku punya panu untuk dicatat, sebagian pasien juga tidak menyadari infeksinya karena tidak disertai gatal. Mungkin gatalnya memang tidak seberapa, atau karena saking sudah terbiasa.

Berbagai hal tentang infeksi panu, mulai dari kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan munculnya panu hingga pengobatannya, akan dibahas dalam ulasan khas detikHealth kali ini. Jika punya pengalaman menarik seputar panu, jangan ragu-ragu, kirim ceritanya ke redaksi@detikHealth.com ya.

(up/up)
Kulit Belang karena Panu
14 Konten
Panu adalah salah satu masalah kulit yang menjengkelkan dan bikin malu. Simak penyebab dan cara mengatasinya!

Berita Terkait