Di daerah tropis yang kelembaban udaranya tinggi, panu sudah menjadi penyakit 'sejuta umat'. Begitu populer dalam keseharian masyarakat, berbagai hal yang berhubungan dengan panu selalu membangkitkan kenangan tersendiri.
Umumnya, stigma negatif langsung disematkan pada orang-orang yang memiliki panu. Kesan jorok dan kurang menjaga kebersihan selalu dialamatkan pada mereka yang memiliki bercak-bercak putih di kulitnya. Padahal, 40-50 persen masyarakat di daerah tropis pernah mengalaminya.
Beberapa fakta unik yang legendaris terkait panu adalah sebagai berikut, dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (15/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Julukan atlas berjalan
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
2. 'Tato gagal'
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Warna-warni yang cukup beragam ini mengingatan kita pada tato dekoratif, yang memang dibuat dengan tinta warna-warni, bukan cuma hitam seperti tato biasa. Bedanya, jika tato biasanya dibuat dengan desain indah, panu membentuk pola yang tidak beraturan. Mirip tato yang gagal.
3. Image negatif jarang mandi
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Panu muncul ketika pertumbuhan jamur ini tidak terkendali. Anggapan bahwa orang yang panuan pasti jarang mandi tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak pula 100 persen benar. Banyak faktor, termasuk kelembaban udara yang tinggi di daerah tropis, membuat pertumbuhan jamur pada beberapa orang tetap tidak terkendali meski sudah rajin mandi.
4. Kalpanax cair yang legendaris
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Dibanding obat panu yang lain, Kalpanax cair termasuk yang paling populer. Selain murah, kandungan iodine dan asam benzoat di dalamnya terbilang manjur membasmi jamur meski banyak dikeluhkan karena terasa panas saat dioleskan di kulit yang terinfeksi.
Cara pakainya pun tidak praktis, butuh kapas dan kadang harus belepotan. Belakangan, obat ini dijual pula dalam bentuk sediaan krim yang lebih praktis. Kemasan Kalpanax krim pun dibuat berbeda, tidak lagi didominasi warna oranye khas Kalpanax cair yang legendaris.
5. Sampo 'Penyikat' Panu
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Dipakai terus kira-kira dua minggu, panunya berkurang dan sekarang sudah hilang. Tapi sampai sekarang masih pakai sampo itu," kata Tomi.
Sampo yang juga digunakan beberapa orang untuk menyikat panu adalah Selsun oranye. Sampo dioleskan ke kulit yang terdapat panu, lalu biarkan beberapa saat sebelum mandi. Beberapa orang menyebut panu bisa hilang dalam kurun waktu 5-7 hari.
6. Salep 'Densus' 88
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Memiliki kandungan zat aktif sulfur dan asam bensoat, salep murah meriah ini diindikasikan untuk mengobati berbagai infeksi kulit. Selain panu, bisa juga mengobati kadas, kurap, dan terutama kutu air. Akibat kemiripan nama dengan Densus (Detasemen Khusus) Antiteror 88, banyak yang memelesetkan namanya menjadi 'Salep Densus'.
Halaman 2 dari 7











































