Menanggapi hal ini, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK dari D&I Skin Centre Bali menyarankan sebaiknya gunakan gunting hanya untuk memperpendek bulu ketiak saja. Sehingga, tidak menimbulkan iritasi. Sebab, mencukur bulu ketiak sembarangan dapat menyebabkan iritasi.
"Kulit ketiak bisa lecet dan terjadi infeksi di daerah ketiak seperti luka kecil yang dapat menyebabkan masuknya kuman. Namun infeksi tersebut tidak menyebabkan kanker," kata dr Nyoman dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (12/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gumpalan ini akan menyulitkan saat dicukur dan meningkatkan terjadinya iritasi atau infeksi pasca bercukur jika tidak bersih saat bercukur. Jika perlu gunakan shaving jel yang melembabkan saat bercukur," kata dr Eddy.
Menurutnya, beberapa produk mengeluarkan shaving jel untuk ketiak dengan fungsi melembabkan dan melicinkan kulit ketiak sehingga memudahkan pencukuran dan mengurangi risiko lecet iritasi. Jika tidak memiliki shaving jel, Anda bisa menggunakan foam pembersih wajah yang ringan.
Kemudian, angkat ketiak dengan tangan melingkar di atas kepala dan menyentuh telinga sisi berseberangan. Hal ini berguna untuk menarik permukaan ketiak sehingga pencukuran lebih mudah dikerjakan. Gerakan mencukur yakni dari atas ke bawah dan dari sisi ke sisi karena tumbuhnya rambut ketiak tidak satu arah.
Sesudah mencukur bisa diaplikasikan pelembab untuk meringankan reaksi iritasi akibat gesekan pisau cukur dengan kulit. dr Eddy menyarankan pasca bercukur jangan menggunakan deodoran paling tidak selama 24 jam.
"Yang pasti jangan sembarangan mencukur karena bisa iritasi, radang dan infeksi. Selain itu iritasi berulang akibat pencukuran yang salah dapat menyebabkan kulit menghitam. Waktu mencukur baiknya disesuaikan pertumbuhan rambut maka umumnya mencukur ketiak dikerjakan 2 minggu sekali," papar dr Eddy.
(rdn/up)











































