"Jerawat di ketiak bukan hal yang sering terjadi," papar dr Eddy Karta, SpKK dari FKUI/RSCM kepada detikHealth dan ditulis Rabu (12/11/2014).
Dokter yang berpraktik di EDMO Clinic Jakarta Selatan tersebut kemudian menerangkan, ini karena lokasi ketiak yang sering lembab, ditambah dengan adanya keringat, menyebabkan kuman penyebab jerawat tidak mudah tumbuh.
"Kuman penyebab jerawat tidak mudah tumbuh, (karena) bersaing dengan kuman komensal di ketiak. Dan ini tidak ," jelasnya.
Lagipula menurut dr Eddy benjolan ini lebih mirip bisul ketimbang jerawat. Hal senada diungkapkan dr Laksmi Duarsa SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar. Jika timbul benjolan merah atau putih seperti jerawat yang matang di ketiak atau area yang memiliki rambut, kemungkinan besar itu adalah folikulitis atau peradangan pada folikel rambut yang disebabkan infeksi bakteri
"Benjolan ini sebaiknya tidak dipencet, karena bisa makin membesar, bahkan menjadi bisul. Dan selama masih ada benjolan, usahakan areanya tetap kering dan lembab, tapi jangan pakai deodoran dulu," timpal dr Laksmi ketika dihubungi secara terpisah.
Toh menurut dr Lasmi, pada sebagian orang benjolan ini akan mengecil dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada infeksi, atasi dulu infeksinya misalnya dengan antibiotik, kemudian baru selalu dijaga kebersihannya," katanya.
dr Eddy juga mengingatkan yang terpenting bulu ketiak jangan dicabut. Karena menurutnya tak ada kaitannya kondisi jerawat di ketiak dengan panjang pendeknya bulu yang ada.
(lil/vit)











































