Salah satu perubahan tubuh yang terjadi saat seseorang menginjak usia remaja adalah banyaknya jumlah keringat yang diproduksi tubuh. Hal ini menjadi masalah pada beberapa orang karena berpotensi menimbulkan bau badan (BB). Untuk mengatasinya produk deodoran umumnya menjadi pilihan, namun apakah penggunaannya wajib dilakukan terus-menerus agar terhindar BB?
Spesialis kulit dan kelamin dari EDMO Clinic Jakarta Selatan, dr Eddy Karta, SpKK, mengatakan deodoran tidak wajib digunakan setiap hari. Penyebab bau badan adalah keringat berlebih sehingga saat seseorang tidak beraktivitas berat maka ia tidak harus menggunakan deodoran.
"Tidak wajib. Terutama jika tidak memiliki ketiak yang mudah berbau tidak sedap. Pada kondisi tropis yang lembab dan mudah berkeringat deodoran dipakai oleh mereka yang akan banyak beraktivitas harian dan berkeringat," papar dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (12/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena bakteri penyebab BB memang normal ada pada ketiak, dr Nyoman mengatakan intinya dalam mencegah BB muncul adalah menjaga kekeringan ketiak.
"Pemakaian deodoran tidak apa-apa bila digunakan dalam jangka panjang selama ketiaknya tidak menimbulkan alergi dan kulit ketiak menghitam karena bakteri yang menyebabkan bau memang ada, sehingga harus dijaga agar tidak lembab," kata dr Nyoman.
Berkaitan dengan hal tersebut, jika digunakan setiap hari maka saat mandi deodoran harus dibersihkan dengan baik. Sebab jika tidak dibersihkan dengan baik deodoran dapat menimbulkan gumpalan di kelenjar keringat yang nyeri jika tertekan.
"Umumnya yang lebih sulit (dibersihkan -red) jika mengandung antiperspiran yang mengandung bahan aluminium. Hal ini karena terjadi gumpalan di kelenjar keringat. Untuk itu bisa dibersihkan dengan air hangat dan sabun," jelas dr Eddy.
(vit/vit)











































