Pengakuan Mereka yang Cadel: Sering Diejek Tapi Tetap 'Dinikmati'

Serba-serbi Cadel

Pengakuan Mereka yang Cadel: Sering Diejek Tapi Tetap 'Dinikmati'

Ajeng Annastasia Kinanti, Yulida Medistiara - detikHealth
Rabu, 26 Nov 2014 13:01 WIB
Pengakuan Mereka yang Cadel: Sering Diejek Tapi Tetap Dinikmati
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Kondisi cadel disebut-sebut sering membuat seseorang menjadi bahan ejekan, tak sedikit pula mereka yang menjadi tak percaya diri akibat cadel. Bagaimana pengakuan dari mereka yang mengalaminya?

Kepada detikHealth, Christina (19) mengaku sejak dulu sulit menyebutkan huruf R. Namun ketika ditanyakan sejak kapan, ia sendiri tak tahu dan juga tak memahami mengapa lidahnya mengalami kesulitan tersebut.

"Padahal lidahnya bisa nyentuh langit-langit mulut, tapi nggak bisa getar aja. Kalau orang cadel kan lidahnya nggak bisa getar nggak kaya orang normal. Mungkin karena udah bawaannya cadel kali jadi gak pernah cek ke dokter. Jadi, sekarang sih diterima aja kalau cadel itu menawan," ungkapnya kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia sendiri mengaku kerap diledek saat masih duduk di bangku SD. Cara ia berbicara yang 'berbeda' dengan teman-teman sekelas justru sering diikuti. Saat lanjut ke bangku SMP, Christina mengaku sering mencoba makan cabai rawit yang banyak. "Kata orang kalau makan pedes cadelnya bisa ilang, tapi tetep aja masih cadel sampai sekarang," imbuhnya.

Lain lagi pada Yanuar (18), mahasiswa semester 1 di Perbanas ini mengaku tidak bisa menyebutkan huruf S dengan benar. "Sudah beberapa kali coba ngomong huruf S yang benar tapi tetap nggak bisa. Waktu masih sekolah sih iya sering diledekin, awalnya malu. Tapi ya sudah mau gimana, nggak ada penyesalan atau gimana. Justru ini kan yang bikin gue jadi beda," ucap Yanuar saat diwawancara detikHealth.

Sementara Satya (24) mengaku diceritakan sang ibu bahwa penyebab dirinya tak bisa menyebutkan huruf R dengan benar karena pernah jatuh saat masih berusia 2 tahun.

"Diejek sering sih dulu, cuma gue nanggepinnya santai saja. Awalnya sempat nggak percaya diri, apalagi waktu TK sampai SD kan sering disuruh maju ke depan kelas, nah itu gue malu banget jadinya tegang. Kalau misalnya lagi pakai dasi, itu dasinya kadang gue pegang biar nggak goyang-goyang saking tegangnya," ujar Satya.

Meskipun sempat tak percaya diri karena cadel, Satya menceritakan dirinya menjadi B.J Habibie sebagai contoh. "Beliau kan public figure tapi cadel juga. Dari situ gue baru mulai percaya diri lagi. Sampai sekarang sih juga masih jadi bahan ledekan, tapi nggak nyesel sih. Dulu waktu TK mungkin iya, tapi lama-lama nggak, merasa jadi nggak mainstream," lanjutnya.

Satya berpesan, jika masih ada yang sesama cadel namun sering menjadi korban ejekan, sebaiknya tetap santai dan jangan terlalu menjadi beban pikiran. Menurutnya cadel justru bisa jadi anugerah buat mendekatkan orang lain pada kita. Selain itu, cadel jugas sebaiknya dinikmati saja sebagai bentuk menghibur orang lain.

(ajg/vit)
Serba-serbi Cadel
10 Konten
Cadel merupakan kondisi gangguan bicara, di mana yang bersangkutan sulit melafalkan 's' dan 'r'. Yuk kenali aneka penyebab cadel.

Berita Terkait