Ringworm, Infeksi Jamur 'Asing' yang Sering Dikira Ketombe

Derita Rambut Berketombe

Ringworm, Infeksi Jamur 'Asing' yang Sering Dikira Ketombe

Yulida Medistiara - detikHealth
Rabu, 17 Des 2014 13:04 WIB
Ringworm, Infeksi Jamur Asing yang Sering Dikira Ketombe
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Ketombe dengan jumlah yang banyak pada kulit kepala seringkali disalahartikan sebagai kondisi ringworm. Padahal menurut dokter, kedua kondisi ini merupakan hal yang berbeda. Sama-sama merepotkan, apa itu ringworm?

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari Edmo Clinic Jakarta, dr Eddy Karta, SpKK, ringworm memang adalah kondisi yang berbeda dari ketombe berlebihan. Ringworm merupakan infeksi jamur berbeda.

"Ringworm merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh golongan jamur yang berbeda yaitu tinea. Berbeda dengan jamur ketombe, yaitu malassezia," ujar dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (17/12/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, jika malassezia secara normal memang ada di kulit kepala manusia, maka jamur tinea merupakan jamur asing. Jamur jenis ini sebenarnya tidak boleh ada di kulit.

Sependapat dengan dr Eddy, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Clinic menjelaskan lebih lanjut bahwa jamur tinea juga bisa menyerang bagian tubuh lainnya.

"Kalau di tubuh disebut tinea korporis, yaitu infeksi jamur pada kulit, gambaran klinisnya lebih tebal, akan melebar makin lama. Bisa ditemukan di daerah selangkangan, ketiak dan area seboroik lain," ungkapnya pada detikHealth.

Sementara itu, ia menyebutkan bahwa jamur tinea yang ada di kulit kepala disebut sebagai tinea kapitis. Tinea kapitis ini memicu adanya grey patch, yaitu adanya bercak abu-abu di kulit kepala. Bercak-bercak ini areanya lebih luas dan hanya di beberapa bagian kulit kepala saja. Lantas darimana asalnya dan bagaimana ringworm ditularkan?

dr Eddy menjabarkan bahwa ada tiga penularan ringworm, bergantung dari jenis jamur tinea itu sendiri. Bisa saja dari orang lain, dari hewan atau dari tanaman yang membusuk. Ditambahkan oleh dr Nyoman bahwa ringworm bisa menular ketika ada jamur yang menempel pada handuk atau pakaian yang dipakai orang lain, terutama jika di area yang lembab.

"Bedanya dari ketombe pada umumnya ringworm lebih meradang. Kadang disertai bengkak berisi nanah. Biasanya setempat, tidak seperti ketombe yang dapat mengenai seluruh kulit kepala. Pada kasus berat ringworm dapat menyebabkan kebotakan permanen," pungkas dr Eddy.

Untuk mengobatinya, dr Nyoman menjelaskan biasanya menggunakan obat antijamur namun bukan yang berjenis kortikosteroid. Sebab obat jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati peradangan, eksim, dan alergi.

(ajg/vit)
Derita Rambut Berketombe
9 Konten
Ketombe yang nekat bersemayam di rambut memang mengesalkan. Apa sebab dan bagaimana mengatasinya? Simak di ulasan khas kali ini.

Berita Terkait