Metode diet ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr Peter J D'Adamo, dokter naturopati asal Amerika Serikat. Dalam bukunya yang berjudul 'Eat Right 4 Your Type', D'Adamo mengatakan bahwa golongan darah berperan besar dalam kesuksesan seseorang dalam menjalani pola hidup sehat.
Dalam penelitian yang dilakukannya, D'Adamo yakin bahwa ada keterkaitan antara asal-usul seseorang dengan kecocokan makanan yang dimakannya. Kesimpulannya, golongan darah memiliki peranan penting dalam kesehatan seseorang. Hal ini dilihat dari kecocokan seseorang dengan makanan tertentu, dilihat dari asal usul golongan darahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Populer, Apa Sih Sebenarnya Diet Golongan Darah?
Meskipun kebanyakan mereka yang mencoba metode ini berhasil menurunkan berat badannya, namun sebagian dokter spesialis gizi klinik justru tak menganjurkan penerapan diet ini. Alasannya, diet semacam ini belum teruji klinis dan menghilangkan asupan nutrisi yang mungkin justru dibutuhkan tubuh.
"Mungkin berat badannya turun, tapi gizi dan nutrisinya juga ikut turun. Kami tidak menganjurkan untuk melakukan diet golongan darah ini karena harus melenyapkan beberapa bahan makanan yang justru ternyata baik untuk tubuh," ungkap dr Nurul Ratna Manikam, SpGK, dari Fakultas Kedokteran UI dan RSCM, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (25/2/2015).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh dr Titi Sekarindah, MS, SpGK dari Rumah Sakit Pusat Pertamina dan dr Stella E Bella, MGizi, SpGK dari RSIA Tambak. Keduanya sepakat bahwa diet ini sebaiknya tidak dilakukan karena belum teruji klinis.
"Diet ini belum terbukti dan berbahaya. Diet ini sebenarnya bukan untuk menurunkan berat badan. Metode ini malah menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi karena asupan makan tidak bervariasi," ujar dr Stella.
Baca juga:Penelitian Ini Sebut Diet Golongan Darah Bantu Turunkan Berat Badan
(ajg/up)











































