dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dari divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, mengatakan pada prinsipnya, bahan makanan yang sudah tercerna di dalam tubuh akan menghasikan gas.
Nah, gas-gas seperti karbon dioksida, metan, amoniak, hidrogen dan sulfurlah yang menyebabkan kentut berbau. Dengan kata lain, ada reaksi kimia yang menghasilkan gas buangan tubuh berupa kentut ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengungkapkan kentut atau flatus berasal dari gas dalam usus yang bisa bersumber dari gas yang ditelan, gas karena reaksi kimiawi antara asam lambung dan cairan tubuh, ataupun gas dari bakteri dalam perut.
"Gas yang diproduksi antara lain karbondioksida (CO2), hidrogen (H2) dan metan. Biasanya, yang memiliki aroma menyengat adalah gas metan," kata wanita yang baru saja menyelesaikan pendidikan dokter spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (25/3/2015).
Untuk mengetahui gambaran lebih jelas bagaimana makanan dan minuman yang dikonsumsi lalu dicerna bisa menghasilkan gas buangan, dapat disimak melalui infografis berikut.

(rdn/vta)











































