Menurut dr Azimatul Karimah, SpKJ dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, orang yang empati mungkin tidak terlalu terganggu jika dikentuti sembarangan terus-menerus karena dia berusaha memahami problem kentut itu sebagai problem kesehatan, tidak semata-mata sebagai problem perilaku saja.
Namun lain halnya untuk orang yang kurang paham akan hal tersebut, menghadapi orang yang sering kentut sembarangan bisa ditafsirkan bermacam-macam. Misalnya menunjukkan rasa tidak suka atau permusuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, jika lama-kelamaan Anda mulai merasa tak nyaman dengan kondisi berikut, tak ada salahnya untuk menegur orang tersebut dengan cara yang tetap tak menyinggung perasaannya. dr Uci menyampaikan pada dasarnya untuk menyampaikan hal tersebut diperlukan beberapa prinsip. Pertama, sampaikan apa adanya dengan cara bertahap.
Baca juga: Kentut, Hal yang Lumrah Dialami Tapi Sering Bikin Kesal karena Baunya
"Maksudnya adalah sampaikan apa yang kita rasakan atau yang kita tahu, tanpa menambah-nambahkan (membumbui) dengan hal-hal yang tidak perlu. Lalu kita sampaikan mulai dari hal yang paling ringan, sambil kita liat bagaimana respons orang tersebut. Misalnya 'kamu sepertinya sering sakit perut ya? ada masalah pencernaan?', nah hal ini berguna untuk mengetahui apakah orang tersebut siap mendapat informasi dari kita," imbuhnya.
Bila orang tersebut siap, kemungkinan dia akan bertanya lebih lanjut terkait kentutnya. Tapi ketika dia belum siap, dia akan cenderung untuk menyangkal atau menutup-nutupi kekurangannya. Bila demikian, sebaiknya kita tidak melanjutkan, kita tunggu pada kesempatan selanjutnya.
"Bila orang tersebut bisa menerima informasi, bisa kita lanjutkan dengan maksud dan tujuan kita yang selanjutnya. apa yang kita harapkan dari dia, apa yang diharapkan orang lain dari dia. Tunjukkan sikap pengertian dan empati saat menyampaikan maksud, sehingga orang tersebut merasa dipahami masalahnya," terang dr Uci.
Cara kedua, sampaikan secara langsung dan tidak melalui pihak ketiga. Hal ini untuk menjaga privasi yang bersangkutan. Agar menjaga harga diri orang tersebut di depan orang lain. Lalu cara ketiga, sampaikan secara private alias tidak di depan orang umum. "Sebab bisa jadi, dia mengalami masalah kesehatan khusus di mana orang lain tidak diperkenankan untuk tahu," pesan dr Uci.
Baca juga: 6 Fakta Menarik tentang Kentut (ajg/vit)











































